Leher Supriyanto Patah Usai Dituduh Polisi Mencuri
- VIVA.co.id/Aji YK
VIVA.co.id – Supriyanto (24), pria asal Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, tewas dengan kondisi mengenaskan. Selain lehernya patah, di kakinya juga terdapat luka bekas tembakan.
Sarmini, istri korban, pun melaporkan kasus ini. Ia menduga telah ada tindak penganiayaan terhadap suaminya. Sebab, sebelumnya Supriyanto dituduh mencuri di kediaman seorang anggota Brimob bernama Yusuf.
"Saat dibawa pulang, jenazah suami saya banyak luka dan kakinya ada luka tembakan. Leher juga patah,” kata Sarmini di Polda Sumatera Selatan, Senin 4 April 2016.
Laporan Sarmini, kejadian itu bermula pada Selasa 29 Maret. Saat itu, dua rekan suaminya, Topo dan Arief, diminta datang ke rumah Yusuf, anggota Brimob di OKU Sumsel.
Saat itulah ditemukan Supriyanto dalam kondisi lemas tak berdaya usai dianiaya. Ia dituduh mencuri di rumah Yusuf.
Supriyanto pun dilarikan ke rumah sakit, namun naas pada Rabu 30 Maret 2016, Supriyanto akhirnya meninggal.
Anehnya, kata Sarmini, di kaki Supriyanto ada luka tembak. Padahal, waktu dibawa dari kediaman Yusuf, tidak ada bekas tembakan. "Tetapi, pas dilihat jenazahnya, suami saya ada luka tembak. Padahal, waktu itu sudah banyak luka. Tega sekali sampai ditembak. Suami saya dituduh mencuri,” ujarnya.
Kuasa hukum korban RH Alex Effendi menegaskan, akan tetap melanjutkan kejadian tersebut ke proses hukum. Selain ke Bidang Propam, mereka pun akan melaporkan dugaan penaniayaan hingga menyebabkan korban tewas ini.
"Korban dituduh mencuri, padahal tidak ada bukti khusus untuk menuduh korban. Selain itu, korban dijemput di rumah dalam keadaan sehat, tetapi setelah di sana dianiaya dan ditembak. Kasus ini tetap kita lanjutkan,” kata Alex.
Kabid Propam Polda Sumsel, Kombes Hendro Wahyudin mengaku sejauh ini masih akan melakukan penyelidikan terkait laporan korban.
“Laporannya baru kita terima. Kalau memang dalam penyelidikan terbukti, kita akan proses anggota tersebut,” kata Hendro. (asp)