AM Fatwa: Isu Terorisme Bisa Jadi Proyek
VIVA.co.id – Politikus senior, Andi Mappethang (AM) Fatwa, mengatakan bahwa terorisme adalah bahaya laten. Karena itu isu tersebut bisa menjadi proyek-proyek dalam dan luar negeri demi mengeruk kekuasaan dan keuntungan.
"Terorisme suatu hal yang laten, jadi isu nasional dan internasional. Bisa jadi proyek-proyek. Ini kan benturan globalisme kaum ekstrimis dengan Amerika Serikat dan Israel. Akibatnya menimbulkan perlawanan nasionalisme agama yang ekstrim, akhirnya berbenturan," kata Fatwa di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 3 April 2016.
Fatwa menerangkan, dalam menghadapi teror atau terorisme tersebut, perlu dilakukan dengan cara-cara diplomasi bukan malah sebaliknya melakukan hal yang sama atau dengan cara-cara kekerasan.
"Karena itu kekuasaan negara jangan sampai digunakan untuk melakukan kekerasan atau teror kepada rakyatnya. Teror harus dilawan dengan diplomasi," ujar dia.
Pasalnya, dia menilai negara saat ini disokong negara-negara barat justru membiayai aksi pemberantasan terorisme yang tak diplomatis dan humanis. Akibatnya, terjadi pertentangan masyarakat dan negara khususnya Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri.
"Saya khawatir cara-cara intelijen orde lama lama dan orde baru akan terjadi lagi. Makanya jangan terjadi lagi, jangan semboromo menghadapi rakyat, ada paham ekstrimis dihadapi dengan kekerasan, memang kalau melanggar hukum boleh ditindak. Tapi tidak dengan cara demikian," ungkap dia. (ren)