TNI Tunggu Izin Filipina Selamatkan WNI dari Abu Sayyaf
Minggu, 3 April 2016 - 06:40 WIB
Sumber :
- Puspen TNI
VIVA.co.id
- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku pihaknya saat ini hanya bisa menunggu izin Filipina untuk bisa beroperasi di negara itu demi membebaskan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf pada pembajakan kapal, 26 Maret lalu. Pasalnya, TNI tidak bisa begitu saja bertindak tanpa izin dari Filipina, yang wilayahnya jadi lokasi penyanderaan WNI.
Jenderal Gatot mengatakan, Pemerintah Indonesia harus menghormati teritori negara-negara tetangga. Kendati demikian, berdasarkan hasil koordinasi, Filipina berjanji dengan berbagai cara untuk membebaskan sandera warga Indonesia.
Hingga saat ini, tentara Indonesia belum dapat bergerak sebelum ada izin dari negara Filipina. Bahkan selama ini, diutarakannya, TNI tidak berkomunikasi dengan pembajak, selama ini yang memonitor adalah pemerintah Filipina.
"TNI tidak berkomunikasi dengan pembajak, TNI selama ini memonitor dan mempersiapkan segala sesuatu apabila diperlukan," kata dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hingga saat ini, tentara Indonesia belum dapat bergerak sebelum ada izin dari negara Filipina. Bahkan selama ini, diutarakannya, TNI tidak berkomunikasi dengan pembajak, selama ini yang memonitor adalah pemerintah Filipina.