Longsor Banjarnegara Meluas Hingga 8 Kilometer
Kamis, 31 Maret 2016 - 21:21 WIB
Sumber :
- ANTARA/Anis Efizudin
VIVA.co.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyatakan, longsor yang terjadi di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, terus meluas. Setelah enam hari, tanah bergerak di wilayah setempat melebar hingga delapan kilometer dari titik awal.
"Masih terus bergerak dan itu telah menimbun 74 rumah warga dan lokasinya tetap di Desa Clapar," kata Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana di Semarang, Kamis, 31 Maret 2016.
Â
Baca Juga :
Tanah di Banjarnegara Masih Terus Bergerak
Adapun, total sebanyak 20 rumah rusak berat, dua rusak sedang, empat unit rusak ringan akibat longsor yang terus terjadi di Desa Clapar. Bahkan kini 33 rumah terancam rusak.
Â
Meski begitu, dia memastikan, semua relawan kini terus berusaha agar longsoran tidak sampai menimbun bahu jalan raya. Mereka terdiri dari relawan baik dari BPBD, tim SAR gabungan, Kodim 0704/Bna, Polres Banjarnegara, Kecamatan Madukara, Banser, Tagana, PMI, Bela Negara, dan masyarakat.
Â
"Ada 271 personel tim gabungan yang secara terus menerus melakukan giat di lokasi longsor," kata Sarwa.
Â
Sementara itu, relawan Rumah Zakat Semarang Suriyanto yang turut serta terjun di lokasi longsor menyebutkan, rembetan longsor terus terjadi sejauh dua hingga tiga kilometer dari ujung hingga bawah longsoran.
Â
"Rata-rata lebar longsoran 100-200 meter. Untuk area terdampak diperkirakan lebih dari delapan hektare area yang longsor," kata Suriyanto.
Â
Tak hanya itu saja, katanya, sebagian posko relawan terpaksa dipindah ke daerah aman akibat kontur tanah terus bergerak. Termasuk Tim Relawan Rumah Zakat sempat membangun posko di Desa Clapar RT 02. Tapi karena kondisi tanah berbahaya maka direlokasi ke Dusun Krikil RT 04 /03.
Â
Diketahui, longsor di Desa Clapar, Banjarnegara, mulai terjadi pada Kamis pekan lalu. Bencana itu mengakibatkan 158 warga Clapar mengungsi. Korban tanah longsor merupakan warga RT 1,2,3Â RW 1Â Desa Clapar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, relawan Rumah Zakat Semarang Suriyanto yang turut serta terjun di lokasi longsor menyebutkan, rembetan longsor terus terjadi sejauh dua hingga tiga kilometer dari ujung hingga bawah longsoran.