Harga BBM Turun, Jokowi Minta Tarif Angkutan Mengikuti
- ANTARA/Didik Suhartono
VIVA.co.id – Sebelum mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta. Jokowi meminta agar penetapan harga baru BBM itu juga linear dengan tarif transportasi.
"Saya ingin kalau nanti dikalkulasi memang harga itu bisa turun. Ssaya juga minta Menteri Perhubungan bisa mengatur agar tarif transportasi bisa turun. Jangan kalau (harga BBM) naik, (tarif transportasi) ikut naik, tetapi kalau turun diam saja," ujar Jokowi dalam pembukaan Rapat Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 30 Maret 2016.
PT Pertamina sebelumnya mengusulkan harga bahan bakar minyak (BBM) turun sebesar Rp400 per-liter. Perusahaan pelat merah ini mempertimbangkan beban masyarakat saat Ramadhan dan masa liburan anak sekolah.
"Betul kami mengusulkan itu," kata Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, ketika dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Senin 28 Maret 2016.
Ahmad mengatakan, Pertamina melihat adanya kebutuhan besar yang ditanggung masyarakat pada bulan Juli 2016 yaitu Ramadhan dan masa liburan anak sekolah. Pada 1 Juli mendatang akan memasuki bulan puasa, sementara itu akan disusul dengan Hari Raya Idul Fitri yang juga masa libur sesuai kurikulum pendidikan.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengusulkan harga BBM turun sebesar Rp400 per liter khusus untuk jenis premium dan solar. Dengan demikian, harga premium bisa turun dari Rp7.050 per-liter menjadi Rp6.650 per-liter, sementara solar turun dari Rp5.650 per-liter menjadi Rp5.250 per-liter.
Hanya, apabila penurunan harga BBM terlalu besar pada periode 1 April 2016 hingga 30 Juni 2016, dikhawatirkan pada awal Juli 2016 harga BBM akan melonjak naik.
"Kalau harga BBM naik, harga barang langsung naik. Maka akan lebih baik harga BBM stabil apalagi menjelang dan selama puasa, Lebaran, dan liburan," kata Ahmad lagi. (one)