Wendi yang Disandera Abu Sayyaf Bilang Kangen Ibunya

Keluarga Wendi Rakhadian, satu dari sepuluh warga Indonesia yang disandera di Filipina, memantau perkembangan upaya pembebasan para sandera melalui siaran televisi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Wahyudi A. Tanjung
VIVA.co.id - Seorang di antara sepuluh warga Indonesia yang disandera kelompok militan Moro pimpinan Abu Sayyaf adalah Wendi Rakhadian. Wendi ialah salah satu awak kapal tugboat Brahma 12 yang ditawan komplotan Abu Sayyaf di Filipina pada Sabtu pekan lalu.
 
Wendi merupakan warga Jalan Dr Muh. Hatta, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat.
 
Ayah dan ibunya, Aidil dan Asmizar, mengaku belum sekali pun dihubungi perwakilan pemerintah tentang nasib anaknya. Mereka mengetahui bahwa Wendi disandera di Filipina justru setelah dikabari manajemen perusahaan kapal tempat anaknya bekerja. Mereka kini hanya mengandalkan siaran televisi untuk mengetahui kabar Wendi dan perkembangan upaya pembebasan para sandera.
 
"Hingga saat ini kami hanya bisa memantau perkembangan penyanderaan anak saya melalui media massa, salah satunya televisi. Sebab pihak pemerintah belum menghubungi kami," ujar Aidil saat ditemui di rumahnya pada Rabu, 30 Maret 2016.
 
Amankan Laut Sulu, Tiga Negara Sepakat Kerja Sama
Dia berharap ada respons cepat dari pemerintah, sedikitnya untuk menenangkan keluarga, termasuk para keluarga dari sembilan orang lain yang ditawan.
 
Upaya Pemerintah Bebaskan WNI yang Ditawan Abu Sayyaf
Perusahaan tempat Wendi bekerja memang menghubungi Aidil pada Minggu pekan lalu. Namun Aidil tidak tahu nama perusahaan yang membawa putra sulungnya itu berlayar sejak tujuh bulan lalu. Hal yang pasti ada pihak yang meneleponnya dan menyebutkan anaknya baik-baik saja.
 
Bebaskan Sandera Abu Sayyaf, Pemerintah Pilih Diplomasi
“Tapi yang pasti mereka menyebutkan bahwa kondisi Wendi dalam keadaan selamat, aman, dan tak kurang sesuatu apa pun, termasuk sembilan orang lainnya," ujar Aidil.
 
Hal senada disampaikan ibu Wendi, Asmizar. Perempuan berusia 54 tahun ini terlihat lesu dan menerawang mengingat Wendi.
 
"Semoga anak saya baik baik saja di sana, dan pemerintah segera membebaskan mereka, apalagi terakhir Wendi menelepon, dia mau pulang bulan Mei nanti, karena sudah tujuh bulan berlayar. Terakhir dia telepon itu dia bilang kangen sama saya," ujar Asmizar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya