Polri Tanggung Biaya Perawatan Korban Ledakan Granat Kendari
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA.co.id – Polri akan menanggung biaya perawatan 8 korban ledakan granat di Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Kendari.
"Iya. Kita tanggung sebagai rasa empati," ujar Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Polisi Agung Sabar Santoso, dalam perbincangan dengan tvOne, Selasa, 29 Maret 2016.
Kapolda juga menjelaskan, program pelatihan Satuan Pengamanan (Satpam), dengan mengundang pemateri dari tim Gegana Brigade Mobil (Brimob) Sultra guna menjelaskan masalah bahan peledak, merupakan inisiatif dari pihak kampus.
"Ini permintaan kampus untuk melatih satpamnya," ujarnya berdalih.
Pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas satpam Universitas Haluoleo ini rencananya akan berlangsung selama 20 hari. Di dalamnya mencakup berbagai materi pengamanan.
"Dalam rangka meningkatkan kemampuan satpam itu sendiri ada 20 hari, pengenalan narkoba, beladiri dan lain-lain lagi," ujarnya.
Seperti diketahui, ledakan granat di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Haluoleo menyebabkan 4 orang tewas dan 8 lainnya mengalami luka-luka.
Menurut Agung, granat ini diduga meledak setelah terjatuh dari tangan Brigadir Khaidir, saat memberikan materi pengenalan bahan peledak pada peserta pelatihan.
"Dia (Brigadir Khaidir) sudah beberapa kali menangani bahan peledak, dan profesional. Tapi namanya kecelakaan ya mau bagaimana lagi," ujarnya.
Saat ledakan ini terjadi, dua instruktur dari Gegana Brimob sedang menunjukan berbagai jenis bahan peledak. Sebagai contoh, dalam materi ini ikut serta dibawa dua jenis bom yang masih aktif.
(mus)