Pergerakan Tanah di Banjarnegara Terjadi Setiap 2 Jam
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Relokasi bagi warga Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah, perlu segera dilakukan. Memindahkan warga dari wilayah itu penting dilakukan karena karena tanah di daerah ini terus mengalami pergerakan dan tidak layak lagi untuk ditinggali.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan, pergerakan tanah di Desa Clapar masih terus terjadi. Bahkan gerakan tanah mengalami perluasan.
"Kultur tanahnya bergerak setiap dua jam sekali. Hari ini kita belum berani secara bebas untuk mengamankan material-material punya warga (terdampak longsor)," kata Sarwa, Senin, 28 Maret 2016.
BPBD Jawa Tengah mengimbau agar warga berhati-hati mengamankan barang-barang di rumah mereka. Sebab, pergerakan tanah yang terjadi membahayakan warga.
"Mereka hanya membawa barang-barang berharga saja. Tidak mungkin membawa pintu atau barang yang berat. Paling barang berharga berupa sertifikat," ucapnya.
Akibat pergerakan tanah yang terus terjadi, pembangunan dua jembatan darurat untuk akses warga saat ini sudah rusak kembali. Jembatan tidak dapat dilalui untuk aktivitas warga.
"Posko bencana di sana juga harus kita geser karena sangat membahayakan," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pentingnya relokasi warga terdampak longsor di Desa Clapar. Warga tidak mungkin tinggal di desa itu karena kondisinya sudah tidak memungkinkan.
"Kemarin saya ke sana. Ya harus relokasi enggak bisa lagi (warga tinggal) di sana, harus relokasi, " kata Ganjar, Senin, 28 Maret 2016.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sudah mengintruksikan kepada Badan Geologi dan Vulkanologi serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk langsung melakukan kajian terkait tanah longsor di Banjarnegara. Mereka ditugaskan untuk mengkaji tanah yang sudah beberapa hari terus mengalami pergerakan.
Sedikitnya 15 rumah warga di Desa Clapar kini mengalami rusak berat akibat longsor yang terjadi sejak Kamis, 25 Maret 2016 lalu. Bahkan malam tadi, gerakan tanah telah merembet hingga RT 02 Desa Clapar yang mengakibatkan kepanikan warga. Sampai hari ini, sudah terjadi lima kali longsor. (ms)