Tanah di Lokasi Longsor Banjarnegara Masih Terus Bergerak
VIVA.co.id – Bencana tanah longsor yang menimpa Desa Clapar Madukara Banjarnegara Jawa Tengah semakin parah. Sejumlah petugas gabungan sampai saat ini masih kesulitan melokalisir rumah warga terdampak longsor.
"Hari ini kita belum berani secara bebas untuk mengamankan material-material punya warga (terdampak longsor). Kultur tanahnya bergerak setiap dua jam sekali," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah Sarwa Pramana, Senin 28 Maret 2016.
Akibat tanah yang terus bergerak itu, lanjut Sarwa, BPBD mengimbau warga untuk membawa barang-barang berharga saja ke tempat aman. Gerakan tanah bahkan merembet hingga lokasi di RT 02 Desa Clapar yang mengakibatkan warga panik.
"Semalam warga di RT 02 ikut panik dan lari tadi malam. Sudah terjadi lima kali longsor sampai hari ini. Tidak mungkin kita ambil secara bebas. Kondisi bergerak terus dan hujannya juga instensitasnya tinggi di sana," beber Sarwa.
Bahkan, pembangunan dua jembatan darurat untuk akses warga setempat kini sudah rusak kembali. Saat ini, jembatan pun tidak dapat dilalui untuk aktivitas warga. "Posko bencana di sana juga harus kita geser karena sangat membahayakan," katanya.
Tanggap Darurat
Sarwa menyebut, akibat longsor yang terus terjadi, pihak Pemerintah Kabupaten Banjarnegara kini sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan. Status tersebut diterbitkan mengingat jumlah pengungsi serta rumah rusak berat yang juga terus bertambah.
Tercatat, sebanyak 230 warga dari 64 kepala keluarga kini terpaksa mengungsi. Mereka terdiri atas anak-anak, balita, orang hamil, manula hingga ibu-ibu hamil.
"Setelah 14 hari pertama tanggap darurat ini, harapannya maka Badan Vulkanologi bisa mengeleuarkan rekomendasi untuk segera relokasi," ujar Sarwa.
Diketahui, longsor yang terjadi di desa Clapar berupa tanah gerak di tanah seluas 5 hektare. Tipe longsor ini berupa gerakan tanah sejauh 1,2 kilometer di Desa Clapar RT 1 sampai 3 RW 01. Longsor awalnya terjadi saat hujan deras pada Kamis 25 Maret sekira pukul 19.00. Lalu longsor kedua terjadi kedua pukul 01.30. Saat itu warga mulai sudah mulai mengungsi. Namun gerakan longsor kembali terjadi sampai hari ini.