Perpustakaan Parlemen Dikritik, Ini Jawaban Ketua DPR

Politisi Golkar, Ade Komarudin.
Sumber :

VIVA.co.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin menegaskan akan tetap memperjuangkan pembangunan perpustakaan parlemen. Apalagi, perpustakaan ini diusulkan oleh para cendekiawan dan tidak hanya digunakan oleh anggota DPR, namun juga untuk masyarakat umum.

Press Gathering Tingkatkan Keakraban DPR dengan Wartawan

Penegasan ini disampaikan oleh Ade untuk menjawab kritikan dari beberapa pihak yang menyebut bahwa rencana pembangunan perpustakaan di lingkungan kompleks parlemen ini hanya akal-akalan parlemen untuk mengelabui publik.

“Perpustakaan itu untuk parlemen dan seluruh rakyat Indonesia yang berkunjung. Kualitas parlemen Indonesia dan rakyat Indonesia dapat dilihat dari situ. Apalagi yang memberi usulan adalah kaum intelektual yang sudah terbukti kredibilitasnya dan memiliki banyak karya,” kata Ade dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Minggu 27 Maret 2016.

Menjaga Bali Sebagai Harta Karun Indonesia

Menurut Ade, perpusatakaan yang ada selama ini dinilai belum cukup memadai. Oleh karena itu, ide membuat perpustakaan yang rencananya menjadi perpustakaan terbesar di Asia Tenggara ini diharapkan mengakomodasi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.

"Belajarlah ke negara-negara yang sudah maju. Dulu Amerika Serikat membuat perpustakaan terbesar di dunia pada saat ekonominya belum bagus. Negara ini harus pintar, dan budaya membaca harus digalakkan,” kata dia.

Ketua DPR Akan Bantu Pembangunan Terminal Baru di Banyuwangi

Perpustakaan ini, kata Ade, rencananya menjadi rumah bagi 600 ribu buku dan terbuka untuk umum. Politikus Partai Golkar ini menegaskan tidak akan mundur dengan rencananya tersebut. "Jadi mohon maaf, saya tidak akan mundur dari usulan Ignas Kleden dan kawan-kawan,” tuturnya.

Terkait dengan kritikan yang ada, Ade menyatakan akan menerima semua masukan dan kritikan, bahkan mengimbau pihak yang mengkritik rencana pembangunan perpustakaan tersebut untuk datang berdiskusi dengannya dan para cendekiawan yang memberikan usulan tersebut.

"Yang menurut saya baik dan membawa kebaikan bagi banyak orang akan saya pertimbangkan. Namun, jika hanya berpikir negatif, saya tidak akan gubris. Mari kita bicara untuk kebaikan negeri ini,” ujarnya.

Acara Press Gathering Setjen DPR RI dan Wartawan Koordinatororiat DPR

Ketua DPR Ceritakan Pengalaman Pertemuan di Australia

Keterbukaan informasi publik banyak persamaan dan ada perbedaan.

img_title
VIVA.co.id
10 Oktober 2016