Aktor di Balik Kerusuhan Rutan Bengkulu
- Humas Ditjen Pemasyarakatan
VIVA.co.id – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu, Komisaris Besar Pol. Budi Harso, menjelaskan bagaimana awalnya kBengkulu, Jumat malam, 25 Maret 2016. Diketahui insiden kebakaran di rutan tersebut muncul usai petugas gabungan Rutan dan BNNP Bengkulu menggeledah Rutan tersebut.
Dia mengatakan penggeledahan narkoba di Rutan itu merupakan tindak lanjut dari penangkapan tersangka narkoba di wilayah Muko-Muko, Bengkulu. Dari keterangan tersangka di Muko-Muko itu, rantai barang haram itu mengarah pada Lapas Bentiring dan Rutan Malabero, yang ada di Bengkulu.
"Maka tim dan BNN serta Pola Bengkulu menjemput di Bentiring. Di sana aman, tak ada kerusuhan," kata Budi dalam wawancara dengan tvOne, Sabtu petang, 26 Maret 2016.
Setelah menyasar Lapas, petugas gabungan kemudian menggeledah Rutan. Dia mengatakan sebelum menyasar Lapas dan Rutan tersebut, petugas telah berkoordinasi dengan pejabat Lapas dan Rutan. Koordinasi itu, disebutkan Budi, sudah dilakukan sepekan terakhir.
"Malah dari koordinasi dengan Kakanwil, para Kalapas dan Karutan, tim dipersilakan untuk menggeledah dalam waktu 24 jam," ujarnya.
Dalam penggeledahan di dalam Rutan, petugas gabungan mengamankan Aceng. Begitu Aceng akan di bawa keluar Rutan, muncul keributan sampai ada sel rutan yang dikabarkan jebol.
Budi menegaskan belum tahu kenapa keributan tersebut bisa terjadi. Dia membantah anggapan keributan itu muncul sebagai aksi solodaritas saat Aceng diciduk petugas dari dalam Rutan.
"Yang jelas, Aceng diamankan dalam keadaan selamat, baik dan atas terjadinya kerusuhan, penyidik kepolisian akan mengungkapnya," katanya.
Mengenai peran Aceng, Budi mengatakan petugas masih mendalami dan memeriksa. Namun, Budi menyebutkan peran Aceng bisa membuka peran figur lainnya.
"Istrinya Aceng bicara dan Pad Cik yang ada di Bentiring dan dari keterangan (tersangka) yang ada di Muko-Muko. Pak Cik ini memang pengendali," jelas dia.
Dari penggeledahan, petugas gabungan juga mengungkap ada narapidana lain yang terlbat jaringan Aceng. Tapi narapidana itu menjadi korban meninggal dalam kebakaran yang memakan 5 korban tewas.
"Ada yang satu yang termasuk meninggal, namanya Megi," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi pada Jumat malam di Rutan Malabero, Bengkulu. Insiden ini menyebabkan 5 orang tahanan tewas.
Direktorat Jenderal Lapas melansir kronologi bentrok aparat dan tahanan hingga kebakaran yang terjadi pada Jumat malam, 25 Maret 2016 tersebut.
Sekitar pukul 20.30 WIB pada Jumat malam, BNN Provinsi melakukan penggeledahan di Rutan Bengkulu. Namun terjadi perlawanan oleh tahanan dengan menjebol pintu hunian D. Lalu para tahanan membakar hunian A, B dan C kecuali blok wanita.
Bentrok terjadi, otoritas Rutan kemudian meminta bantuan Polda Bengkulu untuk pengamanan.