Badan Geologi Kaji Material Longsor Banjarnegara
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Bencana tanah longsor yang melanda Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah sejak dua hari kemarin mengakibatkan sedikitnya 281 warga mengungsi. Mereka kini ditempatkan di sejumlah sekolah SD dan TK untuk menghindari longsor susulan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Sarwa Pramana, mengatakan, longsor yang terjadi pada Kamis- Jumat (24-25 Maret 2016) kemarin, mengakibatkan sedikitnya 9 rumah rusak berat, 3 rusak sedang, 2 rusak ringan 2 dan 29 unit terancam rusak.
Saat ini, petugas BPBD dan tim SAR gabungan dan relawan masih melokalisir material longsor yang melanda kawasan satu desa tersebut. Tapi pihaknya mengakui jika petugas masih kesulitan akibat hujan yang terus menerus mengguyur lokasi. Belum lagi, kontur tanah yang terus bergerak membuat relawan dan petugasnya was-was saat melakukan pembersihan material longsor.
"Makanya besok kita panggil Badan Geologi ke lokasi bencana untuk mengkaji ulang apakah material longsor itu perlu diangkat atau dibenamkan sekalian," jelas Sarwa, Sabtu, 26 Maret 2016.
Menurutnya, kondisi tanah yang masih sangat rawan dan terus bergerak justru membahayakan keselamatan relawan yang bertugas di lokasi kejadian. Sehingga perlu ekstra hati-hati melokalisir lokasi.
Khusus di tempat pengungsian, petugasnya kini telah mendirikan dua dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan pengungsi sementara waktu.
Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Jateng, Andre Sulistyo, memastikan para pengungsi kini telah mendapat persediaan logistik dan bahan makanan yang mencukupi hingga dua minggu ke depan.
"Bahan pokok dan kebutuhan lainnya cukup buat dua minggu. Mereka kita ungsikan untuk antisipasi bencana susulan yang berpotensi terjadi, " jelasnya.
Jalur Darurat
Selain itu, sejumlah relawan bik dari BPBD, Tim SAR gabungan, Kodim 0704 bna, Polres Banjarnegara, kecamatan Madukara, Banser, Tagana, PMI, Bela Negara, dan masyarakat kini sedang mengupayakan pembuatan jalur darurat di sekitar lokasi. Jalur itu dibuat agar dapat dilalui warga dan anak-anak sekolah.
"Karena akibat longsoran kemarin sejumlah pelajar SMP, SD dan TK hari ini harus diliburkan dulu," tegasnya.
Diketahui, longsor yang terjadi di desa Clapar berupa tanah gerak di tanah seluas 5 hektare. Tipe longsor ini berupaka gerakan tanah sejauh 1,2 kilometer di Desa Clapar RT 1 sampai 3 RW 01. Longsor terjadi saat hujan deras pada Kamis kemarin sekira pukul 19.00 WIB.
Lalu longsor kedua terjadi kedua pukul 01.30 WIB. Saat itu warga mulai sudah mulai mengungsi. Namun gerakan longsor kembali terjadi pada hari Jumat sekira pukul 06.00 WIB.