Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Yogya Ambles Mendadak
- http://www.onvsoff.com/
VIVA.co.id - Hujan deras yang berlangsung beberapa hari terakhir ini di Yogyakarta tidak saja menyebabkan banjir bandang di beberapa wilayah, tapi juga menyebabkan sejumlah ruas jalan ambles. Bahkan ada yang ambles hingga dua meter.
Jalan yang ambles terparah terjadi di Jalan Ahmad Dahlan Nomor 149 Kota Yogyakarta. Salah seorang warga Sri Maryati mengatakan, kejadian jalan ambles terjadi pada Rabu, 23 Maret 2016, sekitar pukul 16.00 WIB, akibat hujan yang mengguyur dengan lebatnya dan berlangsung siang hingga malam hari.
"Pertama pinggirnya sini lama-lama pinggirnya retak, langsung ambles. Di dalamnya ada suara grudug," kata Sri saat ditemui di lokasi, Kamis, 24 Maret 2016.
Menurutnya, saat itu tidak ada warga yang melintas sehingga tidak ada korban akibat jalan ambles dengan kedalaman kurang lebih 2 meter dan lebar 6 meter itu. "Beruntung tidak ada yang lewat," kata Sri lagi.
Pagi tadi, sekitar pukul 08.45 WIB, petugas Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta mulai memantau kerusakan di lokasi, dan mulai memperbaiki.
Sementara di jalur Yogyakarta-Wonosari tepatnya di Bukit Bintang, Piyungan, Bantul, lokasi tersebut juga terjadi penurunan geometri jalan sekitar 15 cm. Jalur yang tergolong vital tersebut saat ini sedang diperbaiki.
"Amblesnya sudah beberapa waktu lalu," kata Kapolsek Piyungan Kompol Tri Pujo Santoso.
Ia mengatakan pihaknya pun sudah melakukan pengecekan di sekitar lokasi talut yang tidak ambles. Tri mengatakan hujan deras yang terjadi kemarin tidak berpengaruh terhadap kondisi jalan.
"Saya tadi mengecek di bawah kondisinya masih aman," lanjutnya.
Sementara itu, Koordinator Operasional Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Joko Budiono, mengungkapkan kondisi cuaca di DIY masih berpotensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini dipengaruhi oleh mulai aktifnya aliran massa udara yang cukup kuat dari Barat (westerly wind burst & MJO) di Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera hingga Jawa.
"Kondisi itu mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan massa udara dan belokan angin di beberapa wilayah di Indonesia termasuk wilayah sebagian besar Sumatera dan Jawa termasuk Yogyakarta," katanya.
Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai kondisi tersebut terutama bagi mereka yang berada di wilayah dataran tinggi.