Zumi Zola Berikan Eskavator Tiap Kecamatan di Jambi
Kamis, 24 Maret 2016 - 13:08 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ramond EPU
VIVA.co.id - Kebakaran hutan dan lahan menjadi momok bagi masyarakat Jambi dan beberapa provinsi lain. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan menjadi bencana tahunan, yang tidak hanya mengganggu kesehatan warga, tetapi juga perekonomian.
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan, Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli, mempunyai program memberikan satu eskavator untuk tiap kecamatan di provinsi itu. Dengan eskavator itu diharapkan masyarakat bisa membuka lahan baru tanpa harus dengan membakar.
"Meski ada perda pelarangan membakar lahan, Pemerintah Provinsi Jambi memberikan solusi dengan satu eskavator satu kecamatan," kata Zumi Zola di Kota Jambi pada Kamis, 24 Maret 2016.
Mengenai biaya operasional eskavator, Zola sudah menanyakan kepada menko perekonomian dan menteri desa agar bisa menggunakan sebagian dana desa.
Zola menuturkan, dalam kebakaran hutan dan lahan pada 2015, luas lahan yang terbakar di Provinsi Jambi mencapai 130.000 hektare dan kerugian mencapai kurang lebih Rp12 triliun. Nilai kerugian itu berimbas pada penurunan pertumbuhan perekonomian Jambi.
“Jumlah hot spot (titik api) pada 2015 sebanyak 1.654 titik. Dari data yang kami dapat, 90 persen kebakaran hutan dan lahan akibat perbuatan manusia, 10 persen karena faktor alam,” kata Zola.
Hambatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau adalah sulitnya mendapatkan air, terutama dengan luasnya lahan gambut yang sulit dijangkau serta kebiasaan masyarakat membakar lahan.
Zola juga mengharapkan dukungan menko perekonomian agar PT Angkasa Pura memasang instrument landing system (ILS) di Bandara Sultan Thaha, Jambi. Hal ini berkaitan dengan lumpuhnya Bandara Jambi selama masa kabut asap 2015.
“Selama tiga bulan, bandara Jambi lumpuh dan masyarakat harus berangkat lewat Palembang, termasuk rombongan haji kami dari Jambi. Saya sudah ketemu pimpinan Angkasa Pura II. Permintaan kami, kalau bisa sebelum Agustus, sebelum masuk musim kemarau,” Gubernur berharap.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya