Ini Jalur Masuk Warga Asing Pendukung Santoso
- Abdadullah Hamann/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudi Supahriadi membeberkan bagaimana warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia dan menjadi pendukung kelompok Santoso. Polisi mengetahui jalur masuk warga asing pendukung Santoso itu setelah menangkap empat warga negara asing berbangsa Uighur, Tiongkok dalam sebuah operasi.
"Jalurnya dari Xinjiang (Tiongkok) ke Bangkok (Thailand), lalu ke Malaysia. Dari Malaysia melalui laut ke Pekanbaru, lalu ke puncak. Lalu ada yang jemput ke Makassar. Selanjutnya lewat lajur darat masuk ke wilayah Poso, Sulawesi Tengah," ujar Rudi dalam wawancara tvOne, Rabu 23 Maret 2016.
Kapolda mengatakan, kepolisian telah mengetahui memang banyak WNA yang masuk ke Indonesia dengan alasan mencari suaka.
"Mereka akhirnya gabung dengan kelompok Santoso," kata Rudi.
Rudi mengatakan, Polda Sulawesi Tengah telah memulangkan beberapa warga asing dari wilayah Poso dan saat ini kepolisian sedang mengejar beberapa orang dari kelompok Santoso.
"Kita masih mencari 20 orang dalam hutan yang kita cari dan kita kejar," tutur Rudi.
Diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian di Palu Sulawesi Tengah, akhirnya mengidentifikasi identitas dua jenazah anggota kelompok Santoso yang ditemukan tewas di Lore Tengah. Satu dari dua jenazah itu adalah warga negara asing berbangsa Uighur. Sementara itu, satu lagi dari Bima, Nusa Tenggara Barat.
Rudy mengatakan, identitas dua jenazah itu berhasil diidentifikasi, setelah salah seorang anggota kelompok Santoso berinisial SH, ditangkap aparat gabungan di Pegunungan Napu.
Satu jenazah diidentifikasi bernama Tiger, alias Anto, alias Ishak berasal dari Bima, dan Joko alias Turang Ismail, warga negara asing berbangsa Uighur, Tiongkok.