Lagi, Satu Etnis Uighur Anggota Santoso Tewas
- VIVA.co.id/Abdy Mary
VIVA.co.id - Aparat Kepolisian di Palu Sulawesi Tengah, akhirnya mengidentifikasi identitas dua jenazah anggota kelompok Santoso yang ditemukan tewas di Lore Tengah. Satu dari dua jenazah itu adalah warga negara asing berbangsa Uighur. Sementara itu, satu lagi dari Bima Nusa Tenggara Barat.
Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan, identitas dua jenazah itu berhasil diidentifikasi, setelah salah seorang anggota kelompok Santoso berinisial SH, ditangkap aparat gabungan di Pegunungan Napu.
Satu jenazah diidentifikasi bernama Tiger, alias Anto, alias Ishak berasal dari Bima, dan Joko. alias Turang Ismail, warga negara asing berbangsa Uighur, Tiongkok.
"Keduanya adalah DPO yang bergabung bersama kelompok Santoso," kata Rudy kepada wartawan di Mapolda Sulteng, Rabu 23 Maret 2016.
Selain menemukan kedua jenazah, aparat TNI dan Polri juga menemukan tiga buah bom aktif dan dua plastik bahan makanan.
Menurut Rudy, dengan tewasnya satu WNA asal Uighur tersebut dipastikan warga asing yang bergabung dengan kelompok Santoso, tersisa dua orang. Dari enam warga Uighur yang ikut bersama Santoso, dua orang sudah dipastikan tewas, yakni Farouk, alias Magalasi dan Nuretin, alias Abdul.
Satu orang lainnya yang menggunakan jam tangan G-Shock dengan tinggi sekitar 180 sentimeter juga sudah ditemukan membusuk di Sungai Desa Torire, dan Joko, alias Turang Ismail yang tewas Selasa kemarin.
"Sekarang, kami pastikan tinggal dua orang warga asing yang ikut bersama Santoso di pegunungan napi," kata Rudy.
Sebelumnya, dua jenazah itu ditemukan setelah terjadi kontak senjata di daerah Rompo, Napu, Lore Tengah, Kabupaten Poso, sekitar pukul 10.30, Selasa kemarin.
Jenazah ini diduga tewas, setelah kontak senjata dengan aparat beberapa hari sebelumnya. Dugaan itu, setelah melihat kondisi salah satu jenazah yang sudah tidak utuh dan diperkirakan sudah meninggal beberapa hari sebelumnya.
Rabu siang, satu jenazah atas nama Tiger, alias Anto alias Ishak berasal dari Bima, sudah dimakamkan di pemakaman umum di Palu Sulawesi Tengah, akibat kondisinya yang sudah membusuk. (asp)