Penyelidikan Helikopter TNI Jatuh Libatkan KNKT
- Mitha Meinansi
VIVA.co.id - Proses penyelidikan jatuhnya helikopter Bell milik TNI Angkatan Darat 412 EP dengan nomor penerbangan HA 5171 akan dilakukan oleh TNI dengan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, berdasarkan informasi awal, helikopter nahas tersebut jatuh disebabkan cuaca buruk di Poso. Namun, untuk lebih memastikan penyebab jatuhnya helikopter TNI AD tersebut butuh investigasi lebih lanjut.
"Untuk memastikan penyebab kecelakaan ini perlu dilakukan penyelidikan dari TNI dan melibatkan KNKT, sehingga diketahui persis apa sebabnya," kata Badrodin Haiti di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Maret 2016.
Sayangnya, kapolri mengaku tidak mengetahui secara pasti proses investigasi seperti apa yang akan berlangsung. Termasuk soal kotak hitam atau black box helikopter tersebut. "Saya kurang tahu juga, apakah ada kotak hitam atau tidak," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia, Mayjen Tatang Sulaiman mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 17.20 WITa, helikopter berangkat dari Desa Napu menuju Poso.
Lalu, pukul 17.55 WITa, helikopter yang berpenumpang 13 orang itu jatuh di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Berikut 13 nama korban yang telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.
1. Brigjen TNI Anumerta Saiful Anwar
2. Brigjen TNI Anumerta Heri Setiadi
3. Brigjen TNI Anumerta Otang Roma
4. Kol Cpm Anumerta Teddy Alex
5. Letkol Infanteri Anumerta Rasyid
6. Mayor Ckm Anumerta dr. Yanto
7. Mayor Cpn Anumerta Agung
8. Kapten Cpn Anumerta Wiradhy
9. Lettu Cpn Anumerta Tito
10. Serka Anumerta Bagus
11. Sertu Anumerta Karmin
12. Praka Anumerta Bangkit
13. Pratu Anumerta Kiki
Â