Evakuasi Lamban, Korban Banjir Padang Banyak yang Pingsan
- VIVA.co.id/Wahyudi Agus
VIVA.co.id – Sejumlah korban banjir di Kota Padang Sumatera Barat kedinginan dan pingsan karena lambannya proses evakuasi yang dilakukan pemerintah setempat.
Setidaknya selama lima jam, korban banjir pun terpaksa bertahan dengan kondisi kedinginan. Kondisi ini terjadi di Kampung Jihad, Anak Aia, Jambak serta warga di perumahan Lubuk Intan Kelurahan Batipuh Kecamatan Koto Tengah Kota Padang.
Dari pantauan, sejumlah perahu karet yang disiagakan tim Basarnas Padang memang sangat terbatas. Sehingga tak menjangkau seluruh korban banjir.
Tak cuma itu, beberapa mobil medis seperti Ambulans tidak memadai sehingga banyak korban banjir yang kedinginan dievakuasi dengan menggunakan mobil terbuka dan tidak diberi selimut penghangat. Tidak sedikit warga yang pingsan.
"Kita sudah menyebarkan perahu karet ke sejumlah titik untuk mengevakuasi korban banjir yang masih terjebak di rumah mereka, evakuasi juga dibantu TNI dan Polri sehingga semuanya bisa berjalan dengan lebih cepat," ujar Wali Kota Padang Mahyeldi Ansyarullah, Selasa 22 Maret 2016.
"Kami mengimbau untuk sementara menjelang air surut, warga menjauhi dulu daerah pinggir sungai agar tidak terjadi hal yang diinginkan karena arus sungai masih deras."
Banjir kali ini merupakan banjir terbesar setahun terakhir dan Koto Tanga merupakan kecamatan terparah yang dilanda banjir. Kecamatan lain di antaranya Kecamatan Nanggalo, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Padang Utara dan Kecamatan Padang Barat.