Polisi Ini Lolos Dari Maut Saat Helikopter Jatuh di Poso

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi (kiri) berjabat tangan komando dengan pejabat lama Brigjen Pol Idham Azis (kanan) usai sertijab perwira tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 10 Maret 2016.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id – Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menjadi orang yang selamat saat jatuhnya helikopter TNI Aangkatan Darat di wilayah Poso.

Etnis Uighur di Kelompok Santoso Manfaatkan Visa Turis

Ia selamat bukan karena ia lolos dari ledakan pesawat nahas tersebut. Namun karena Rudy batal terbang bersama pesawat yang menewaskan 13 orang tersebut.

Pengakuan Rudy, di hari Minggu nahas, 20 Maret 2016 itu, ia batal berangkat dengan helikopter tersebut karena sedang menerima kunjungan Komisi III DPR.

Etnis Uighur di Kelompok Santoso Tersisa Satu Orang

"Iya saya mestinya ikut, kemarin ada kunker komisi III jadi saya batal ikut," kata Rudy, Senin 21 Maret 2016

Mantan Kapolres Jakarta Utara itu juga mengaku tak memiliki firasat khusus terkait insiden jatuhnya helikopter Bell 412 EP. "Tidak ada (firasat). Kalau heli jatuh itu, nyawa manusia itu takdir. Kalau sudah waktunya sudah," ujarnya.

Kian Terjepit, Anak Buah Santoso Menyerahkan Diri

Dalam Insiden tersebut, Rudy juga mengaku kehilangan sosok Danrem Tadulako, Kolonel Syaiful Anwar. "Danrem itu sahabat saya, saat dia Danbatalyon 714 saya Kapolres Poso. Kami kerjasama bukan itu saja," ujar Rudy.

Rudy lalu mengenang kebersamaannya dengan sosok Syaiful sejak keduanya meniti karir di ibu kota. Selanjutnya, ia mengaku senang saat bertemu kembali dalam tugas dengan Syaiful.

"Dia kopassus, saya di Brimob Kelapa Dua. Ketemu lagi di poso, saya sangat kehilangan," jelasnya.

Sebab itu, sebagai Komandan Operasi Tinombala, mantan Kapolres Jakarta Utara itu berjanji bakal menuntaskan perburuan gembong teroris, Santoso. "Operasi masih berjalan, yang gugur pahlawan," katanya.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi.

Kapolda Sulteng: Kami Tak Bangga Menembak Anggota Santoso

Aparat justru prihatin karena simpatisan Santoso makin militan.

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2016