Polisi Ini Lolos Dari Maut Saat Helikopter Jatuh di Poso
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id – Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menjadi orang yang selamat saat jatuhnya helikopter TNI Aangkatan Darat di wilayah Poso.
Ia selamat bukan karena ia lolos dari ledakan pesawat nahas tersebut. Namun karena Rudy batal terbang bersama pesawat yang menewaskan 13 orang tersebut.
Pengakuan Rudy, di hari Minggu nahas, 20 Maret 2016 itu, ia batal berangkat dengan helikopter tersebut karena sedang menerima kunjungan Komisi III DPR.
"Iya saya mestinya ikut, kemarin ada kunker komisi III jadi saya batal ikut," kata Rudy, Senin 21 Maret 2016
Mantan Kapolres Jakarta Utara itu juga mengaku tak memiliki firasat khusus terkait insiden jatuhnya helikopter Bell 412 EP. "Tidak ada (firasat). Kalau heli jatuh itu, nyawa manusia itu takdir. Kalau sudah waktunya sudah," ujarnya.
Dalam Insiden tersebut, Rudy juga mengaku kehilangan sosok Danrem Tadulako, Kolonel Syaiful Anwar. "Danrem itu sahabat saya, saat dia Danbatalyon 714 saya Kapolres Poso. Kami kerjasama bukan itu saja," ujar Rudy.
Rudy lalu mengenang kebersamaannya dengan sosok Syaiful sejak keduanya meniti karir di ibu kota. Selanjutnya, ia mengaku senang saat bertemu kembali dalam tugas dengan Syaiful.
"Dia kopassus, saya di Brimob Kelapa Dua. Ketemu lagi di poso, saya sangat kehilangan," jelasnya.
Sebab itu, sebagai Komandan Operasi Tinombala, mantan Kapolres Jakarta Utara itu berjanji bakal menuntaskan perburuan gembong teroris, Santoso. "Operasi masih berjalan, yang gugur pahlawan," katanya.