Cerita Keluarga Korban Helikopter Jatuh di Poso
- ANTARA FOTO/Basri Marzuki
VIVA.co.id – Sebuah helikopter milik TNI Angkatan Darat yang mengangkut 13 penumpang terjatuh di Kelurahan Kasiguncu, Kabupaten Poso, Minggu 20 Maret 2016. Seluruh penumpang dinyatakan tewas.
Dugaan penyebab adalah faktor cuaca. Tak pelak, kejadian mengejutkan ini menjadi kisah tragis para keluarga korban. Di Bekasi, Jawa Barat, rumah Lettu CPN Wiradhi (26), salah satu korban, sudah ramai dengan para pelayat.
Bujangan lulusan Akademi Militer di Magelang ini meninggalkan duka bagi keluarga. "Dapat kabar itu (helikopter jatuh), orangtuanya sempat kaget. Namun, keluarga sadar itu menjadi risiko seorang anggota TNI dalam tugasnya," ujar seorang kerabat korban, Asep Wahyudi (50), Senin 21 Maret 2016.
Terakhir, kata Asep, bungsu dari tiga bersaudara anak pasangan Pringgono (57) dan Nurhasanah (53), itu hanya berkomunikasi melalui pesan singkat Whatsap untuk meminta doa.
Di Semarang, Jawa Tengah, suasana serupa juga menyelimuti kediaman Kapten Agung Kurniawan. Pilot yang membawa helikopter nahas yang terjatuh di Poso ini dikenal sebagai sosok yang ramah.
"Saya selaku tetangga, yang rumahnya paling dekat, sangat berduka. Apalagi pak Agung di sini sangat dekat dengan warga dan sikapnya humoris sekali. Beliau adalah prajurit yang suka bergaul," kata Bagus, tetangga korban.
Kapten Agung meninggalkan seorang istri, Tri Ardiarti, dan tiga anak yang masih kecil, Ridwan Fadli (8), Oktaviani Kurniawan (6) dan Anindya Sanum (5 bulan).
"Terakhir dia pamitan, mau dinas di Sulawesi," kata warga lainnya Malmin.
Kini seluruh korban helikopter TNI AD yang terjatuh di wilayah Poso Sulawesi Tengah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. Pemerintah akan memfasilitasi seluruh proses pemakaman terhadap para korban.