Anak Pilot Heli Nahas TNI Sempat Melarang Ayahnya Pergi

Ponimin menunjukkan foto keluarga Kapten (Pnb) Agung Kurniawan, pilot helikopter TNI yang jatuh di Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu, 20 Maret 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Satu di antara 13 korban meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan helikopter milik TNI Angkatan Darat di Poso, Sulawesi Tengah, adalah Kapten (Pnb) Agung Kurniawan. Dia adalah pilot yang mengemudikan helikopter nahas itu.
Pilot Helikopter Angkatan Udara Amerika Tewas Kecelakaan di Kuwait
 
Putra Kapten Agung, Ridwan Fadli Kurniawan (8 tahun), sebenarnya sudah berfirasat buruk tentang ayahnya. Dia sempat melarang ayahnya pergi sekira dua pekan sebelum kecelakaan pesawat militer itu.
Pesawat Lionair Jatuh di Manila, 8 Orang Tewas
 
"Anaknya (Ridwan Fadli Kurniawan) sempat melarang Agung untuk berangkat tugas. Itu disampaikan saat mengantarkan ayahnya ke Bandara Ahmad Yani (di Semarang). Cucu saya bilang, ‘Ayah mbok (sebaiknya), ya, jangan tugas dulu'. Lalu dijawab sama mendiang, kalau enggak kerja nanti jajannya pakai apa," kata ayah Kapten Agung, Ponimin (63 tahun), di rumah duka di Semarang pada Senin, 21 Maret 2016.
Pesawat Lion Air yang Tergelincir Berhasil Dievakuasi
 
Ponimin menambahkan, meski sudah menjalani tugas di Makassar, putra pertamanya itu memang sempat pulang ke keluarganya di Semarang. Kepulangan Kapten Agung terakhir dua minggu sebelum insiden kemarin.
 
"Saya pribadi juga turut mengantar. Anak saya bilang minta didoakan agar selamat dalam tugas. Saya pun mengiyakan dan selalu berdoa bagi dia," ujar Ponimin, menceritakan.
 
Meski berat, Ponimin dan keluarga mengaku ikhlas dengan kepergian Kapten Agung, karena memang bagian dari risiko menjalankan tugas negara yang harus dihadapi dengan lapang dada. "Walau pun dalam hati menjerit tapi karena tugas negara, kami semua harus mengikhlaskannya," katanya.
 
Berdasarkan pantauan di rumah duka di Jalan Casa Blok H, Kompleks Penerbad Krapyak, Semarang Barat, sejumlah pelayat terus berdatangan mengucap belasungkawa kepada keluarga, tak terkecuali para pejabat Penerbad (Penerbangan TNI Angkatan Darat) Semarang.
 
Almarhum adalah pilot helikopter asli Semarang yang lama bergabung dengan Skuadron XII. Ia meninggal dunia dalam usia 33 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, Tri Ardiati, serta tiga anaknya, masing-masing Ridwan Fadli Kurniawan (8 tahun), Oktaviani Kurniawan (6 tahun), Anindya Sanum Kurniawan (balita lima bulan).
Maskapai Sriwijaya Air

8 Kecelakaan Pesawat Terbesar di Indonesia

Seperti yang diketahui khalayak umum, tragedi kecelakaan pesawat terbang di Indonesia sudah cukup banyak terjadi.

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2021