Penjara Ini Dicanangkan Jadi Lapas Industri di Jawa Tengah
- ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Pemerintah mencanangkan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB di Kendal jawa Tengah akan menjadi lapas produktif atau lapas Industri pertama di Indonesia.
Dengan itu, nantinya akan ada prouksi produk tertentu sesuai dengan potensi sumberdaya yang ada di Lapas. Saat ini, di Lapas Kendal, memiliki lahan subur seluas 107,5 hektar yang dapat dikembangkan.
Sebagian besar lahan seluas 53 hektar telah dimanfaatkan untuk tambak dan ternak udang serta perkebunan dan budidaya buah seperti buah naga, kelengkeng, jambu, jeruk, pepaya, dan mangga.
"Masih ada sisa 50 hektar lebih yang dapat dimanfaatkan baik untuk perikanan, pertanian, maupun perkebunan," kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Senin 21 Maret 2016.
Dan kini, menurut Yasonna, melalui Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, pihaknya akan lebih mengembangkan lahan dengan melakukan pemetaan lahan dengan pemotretan dari udara menggunakan drone camera.
"Jadi nantinya diperoleh data akurat wilayah yang cocok digunakan sebagai pertanian, perkebunan, atau perikanan. Itu sesuai dengan target Kementerian bahwa setiap Provinsi harus ditetapkan salah satu Lapas menjadi Lapas produktif/industri," ungkap Yasonna.
Untuk mewujudkan hal tersebut kata Yasonna, dibutuhkan juga peran serta pihak swasta, oleh sebab itu Kanwil Kumham Jateng akan menggandeng sejumlah pihak swasta untuk turut serta menggembangkan lahan pada Lapas ini tersebut.
Harapannya kata Yasonna, pihak swasta ini dapat berpartisipasi memanfaatkan lahan, seperti menanami berbagai macam tanaman dan perikanan misalnya, ternak ikan atau udang dengan mengkaryakan WBP.
"Kerjasama ini tentunya harus didasarkan pada ketentuan yang berlaku yang nantinya akan dituangkan secara teknis dalam nota Kesepahaman atau Perjanjian Kerjasama," ujarnya.
Kerjasama ini kata Yasonna diyakini juga dapat memberikan keuntungan terhadap investor, salah satunya mendapatkan pasokan bahan baku dengan memanfaatkan lahan Lapas tanpa harus memikirkan biaya tenaga kerja karena yang mengerjakan adalah WBP.
"WBP akan mendapatkan keterampilan sebagai bekal hidup nantinya setelah menjalani masa pidananya," katanya.