Andi Pernah Menari 'Seksi' di Depan Ganjar Pranowo
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Sebagai seorang penari, Andi Budi Sutrisno alias Andini (27 tahun), pria yang sempat melangsungkan pernikahan sejenis dengan kekasih prianya, rupanya pernah menari di banyak tempat. Tak hanya acara di pedesaan, pria yang akrab sebagai "Andini" itu juga pernah menari di acara penting berkelas nasional.
Bersama grup tari Ndolalak Arum Kusumo, Kecamatan, Kepil, Wonosobo, Andi bahkan penah menari di hadapan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Tepatnya, saat grup tarinya mengisi acara silaturahmi budaya di halaman Kantor Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada 30 Oktober 2015 lalu.
"Andi memang sering menari di banyak tempat. Pernah juga saat tanggapan acara budaya yang dihadiri Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) di Kecamatan Bruno dulu," kata Ikin, tetangga Andi, warga Desa Teges Wetan, Kepil, Wonosobo kepada VIVA co.id, Kamis, 17 Maret 2016.
Pada event tersebut, kata Ikin, Ganjar secara langsung menikmati tarian lokal khas Kabupaten Purworejo yang diisi oleh para wanita. Orang nomor satu Jawa Tengah itu juga diwisuda sebagai Putra Ndolalak oleh para seniman. Gubernur bahkan juga secara khusus diberi topi khusus yang menjadi ciri khas tarian Ndolalak.
"Saya kebetulan juga nonton saat event budaya itu. Andi yang bersama grupnya juga sempat foto bareng Pak Gubernur, " kata pria yaang rumahnya hanya berjarak 100 meter dari rumah Andi itu.
Ikin mengatakan, Tari Ndolalak merupakan sebuah tarian tradisional asli Purworejo yang hanya dimainkan oleh para wanita. Ciri khas dari tarian Ndolalak ini adalah seluruh penari biasanya mengenakan pakaian khas tentara Belanda zaman dulu dengan celana pendek super ketat dan seksi. Diiringi iringan musik khas Jawa, para penari wanita ini lalu berlenggak-lenggok mengikuti alunan kendang.
Bersama grup kesenian Ndolalak itu, Andi justru menjadi andalan karena bakat menari dan bentuk tubuh yang memang mirip wanita. "Andi (Andini) memang pintar menari. Bahkan gerakannya luwes layaknya seorang wanita, " ujar Ikin.
Saat orderan menari Ndolalak bersama grupnya sepi, Andi biasanya menjadi pengajar tari anak-anak. Bahkan ia menjadi salah satu guru tari di sekolah-sekolah, baik SD maupun SMP. Aktivitas itu dilakukan untuk menambah pemasukan, karena event tanggapan tidak selalu ada.
"Yang kami tahu kerjanya ya jadi guru tari dan sering nari Ndolalak itu. Tapi setiap hari Andi selalu pergi ke kota. Warga juga enggak tahu dia kerja apa di luar sana, " ujarnya.
Sejak kabar pernikahan antara Andi dan Didik, warga Pituruh, Kabupaten Purworejo santer diberitakan, lanjut Ikin, warga di sekitar kini heboh. Mereka tak menyangka jika Andi yang selama ini dikenal sebagai pribadi periang dan mudah bergaul ternyata menikah dengan sesama pria.
Diberitakan sebelumnya, aparat Polsek Kepil kepala Desa dan tokoh agama mengagalkan pernikahan Andi dan Didik hari Sabtu, 12 Maret 2016 lalu. Sebenarnya kedua mempelai itu sudah mendapatkan penolakan dari pihak KUA, namun mereka tetap berusaha menggelarnya.
Pihak keluarga Andi atau Andini bahkan sudah menyebar kabar dan nasi kenduri untuk syukuran ke warga sekitar. Namun akhirnya ketika dua mempelai sudah lengkap dengan riasan termasuk Andi yang berdandan perempuan, kepolisian datang dan membubarkannya dengan cara kekeluargaan. (ase)