Kapolri Sebut Penembakan di Papua untuk Ganggu Keamanan
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Badrodin Haiti mengungkapkan bahwa motif penembakan yang menewaskan empat orang pekerja proyek jalan Trans Papua oleh orang tak dikenal di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, adalah untuk menggangu keamanan.
Meski demikian, motif lainnya yang mungkin menjadi dasar penembakan itu dilakukan belum diketahui. Sebab, saat ini sedang dilakukan pendalaman.
"Ya motifnya memang mengganggu keamanan. Kita tidak tahu apakah sebelum penembakan itu ada komunikasi atau tidak, apakah ada motif permintaan uang, permintaan lain sesuatu kan kita belum tahu. Ini kan sedang didalami," kata Badrodin di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2016.
Badrodin juga menerangkan bahwa Kepolisian telah mengidentifikasi kelompok mana yang melakukan penyerangan tersebut.
"Sudah, kelompok-kelompok yang melakukan penyerangan terhadap Polres, Polsek (kelompok OPM Yambi)," katanya.
Ditanya, apakah perlu menerjunkan tim khusus seperti yang pernah dikerahkan Polri ke Poso, Badrorin menjawab seharusnya perlu. Alasannya, Papua termasuk daerah yang memiliki risiko gangguan keamanan tinggi.
"Seharusnya ya (perlu).Di sana (Papua) itu kan memang risikonya cukup tinggi. Pekerja di sana juga harusnya minta pengamanan dari TNI atau Polri. Saya tanya Kapolresnya ternyata tidak ada permintaan itu," terang Badrodin.
Badrodin mengakui, meski keamanan menjadi tanggungjawab Kepolisian. Akan tetapi jika tidak ada permintaan atau koordinasi dengan aparat keamanan, hal tersebut jelas susah dilakukan.
"Kan tidak semuanya satu persatu kita amankan, kita jaga. Kalau tidak ada pemberitahuan, kan kita tidak tahu kerja atau tidak mereka itu," ujarnya.