10 WNI Diduga Gabung ISIS Dibawa ke Panti Sosial
- ANTARA/Jafkhairi
VIVA.co.id – Sepuluh Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga mau bergabung dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah, dipindahkan dari salah satu hotel di Tangerang, ke Panti Sosial Cipayung, Jakarta.Â
Sebelumnya, 10 WNI ini menjalani pemeriksaan secara maraton di hotel tersebut.
Sepuluh WNI ini terdiri dari empat balita dan enam orang dewasa. Mereka ditangkap di Bandara Soekarno Hatta saat akan berangkat ke Suriah.
Salah seorang WNI berinisial OP yang tertangkap mengaku mengenal ISIS setelah mengikuti kelompok pengajian di kawasan Palem Karawaci, Tangerang, Banten.
Pria yang sehari-hari mencari nafkah dengan berdagang sayuran di Pasar Induk Tanah Tinggi ini, membutuhkan waktu tiga bulan untuk mengurus administrasi agar dapat berangkat ke Suriah.
Untuk kebutuhan ini, dia menghabiskan dana hingga ratusan juta rupiah, dari hasil jual tanah milik keluarganya.
"Satu sahabat kami sudah ada di sana (Suriah). Kalau komunikasi lewat media sosial. Saya diiming-imingi untuk pindah kesana mencari kesejahteraan," kata OP.
Sementara WNI lainnya, berinisial NK, mengaku pergi ke Suriah untuk mengikuti jejak suaminya, Deden Wildan, yang sudah terlebih dulu berada di sana.
NK merupakan guru honorer di daerah Garut, Jawa Barat, dan suami mereka ikut organisasi Jamaah Ansyurut Tauhid atau JAT Cabang Cianjur, Jawa Barat.
Kepada wartawan, 10 WNI ini mengaku mau berangkat ke Suriah karena dorongan faktor ekonomi, dan di negara itu sudah menegakkan syariat Islam.
Sebelumnya, WNI, yang diduga akan bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
10 WNI ini diamankan Densus saat berada di ruangan Imigrasi Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 13 Maret 2016, sekitar pukul 14.00 WIB. (ase)
Laporan: Kusnaedi/Tangerang