Bupati Ogan Ilir Tiba di BNN, Masih Dipengaruhi Narkoba

Tersangka dugaan penyalahgunaan narkoba jenis Sabu, Bupati Ogan Ilir
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi atau yang kerap disapa Ovi, diketahui masih dalam pengaruh narkoba ketika digiring ke laboratorium Badan Narkotika Nasional di Cawang, Jakarta Timur, Senin sore. Bupati tersebut sebelumnya ditangkap setelah melakukan pesta sabu di kediaman pribadinya di Palembang, Sumatera Selatan.

Atasi Peredaran Narkoba, Menkumham Kumpulkan Seluruh Kalapas

"Hari ini yang bersangkutan dibawa ke BNN dan masih dalam kondisi terpengaruh oleh narkoba," kata Kepala BNN, Komjen Polisi Budi Waseso, di Gedung BNN Cawang Jakarta Timur, Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.

Bupati yang berusia 27 tahun itu dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih mendalam mengenai ketergantungan Ovi atas narkotika. Ovi merupakan putra mantan Bupati Ogan Ilir, Mawardi. Dia terpilih melalui Pilkada Serentak di Kabupaten Ogan Ilir pada 9 Desember 2015. Bupati tersebut memiliki gelar pendidikan sarjana psikologi.

Mahyudin Ingatkan Bahaya Narkoba di Lingkungan Pesantren

"Dibawa ke BNN untuk lanjutkan pemeriksaan lab, diperiksa darah dan rambutnya," lanjut Budi Waseso atau Buwa tersebut.

Hasil pemeriksaan tersebut menurut Buwas akan keluar dalam tiga hari ke depan. Buwas menilai dalam hal ini Ovi tidak bisa dikatakan sebagai korban narkoba. Pasalnya, dari pemeriksaan dan rekam jejak kesehatan, Ovi tidak mengalami tekanan. Namun dia memang mempertanyakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada saat pilkada lalu itu.

Jaringan Narkoba Bali Dikendalikan dari Penjara Kerobokan

"Pemeriksaan kesehatan yang bersangkutan saat pencalonan tidak dilakukan dengan baik. Ini pasti ditutupi. Buktinya hari ini positif dan masih ada pengaruh," kata dia.

Pada Kamis, 3 Maret lalu, Ovi juga turut menyambut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ogan Ilir, Sumatera Selatan untuk memantau pembangunan fisik jalan tol Indralaya-Palembang.

(ren)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut: Sehari 50 Orang Bisa Mati karena Narkoba

Menurutnya, narkoba sekarang ini ancaman terberat daripada teroris.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2016