Hasil Pemeriksaan Jenazah Terduga Teroris Siyono

Densus 88
Sumber :
  • Jay Bramena / Purwakarta

VIVA.co.id – Kepolisian menyatakan bahwa setelah kematian akibat perkelahian antara terduga teroris Siyono dan anggota Densus 88 Antiteror Polri di mobil, dilakukan computerized tomography scanner (CT-Scan) terhadap jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara R Sukanto.

Kompensasi untuk Korban Terorisme Perlu Diatur Detail

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Arthur Tampi, mengatakan terdapat luka memar di bagian belakang kepala Siyono.

"Memang kami dapatkan luka memar kepala bagian belakang. Kami juga temukan pendarahaan di rongga kepala bagian belakang. Ini karena benda tumpul," kata Arthur Tampi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 14 Maret 2016.

Kelompok Santoso Menyusut Tinggal 27 Orang

Selain itu, terdapat pula beberapa luka memar di bagian wajah, tangan dan kaki terduga teroris yang dijemput di Klaten, Jawa Tengah, pada Selasa, 8 Maret 2016 lalu itu.

"Tapi penyebab kematian adalah karena terjadi pendarahan bagian kepala belakang, karena benturan benda tumpul," kata dia lagi.

Din Syamsudin: Kematian Siyono Bisa Memicu Teroris Baru

Tak hanya Siyono, anggota Densus yang terlibat perkelahian itu menurut Mabes Polri juga menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkari, Yogyakarta pada Kamis, 10 Maret 2016.

"Kami juga melakukan visum kepada salah satu anggota Polri yang berkelahi dengan teroris. Luka memar pada samping mata kiri. Ada luka memar di leher kiri dan kanan. Luka gores pada lengan bawah kiri dan lengan bawah kanan," kata Arthur Tampi. (ase)


 

Ilustrasi meninggal dunia.

Tahanan Terduga Teroris Meninggal di RS Polri, Ini Penyebabnya

Terduga teroris tersebut diduga meninggal karena sakit

img_title
VIVA.co.id
7 Juni 2020