Penjelasan Polisi Soal Kematian Siyono Usai Dijemput Densus

Ilustrasi/Personel Densus 88 Antiteror
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Ayu Pitaloka

VIVA.co.id – Terduga teroris Siyono diketahui tewas setelah dijemput Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pada Selasa, 8 Maret 2016 di Klaten, Jawa Tengah. Namun Densus berdalih bahwa kematian terduga teroris itu disebabkan melakukan perlawanan.

Identitas Dua Mayat Terduga Teroris Poso Sulit Diungkap

"Justru yang bersangkutan menyerang petugas-petugas. Tangan kosong berkelahi, tidak ada satu peluru pun yang ada di tubuh yang bersangkutan dan terbentur besi, bahkan pingsan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 14 Maret 2016.

Dia mengatakan bahwa saat dijemput, Siyono dikawal oleh dua anggota Densus. Siyono lalu didudukkan di bagian belakang pengemudi di sebelah kiri. Sementara anggota Densus duduk di sebelah kanannya.

Kontak Senjata Kembali Pecah, Dua Terduga Teroris Tewas

Pada saat itu terduga teroris diminta menunjukkan barang bukti yang dimiliki Siyono terutama senjata api. Menurut Anton, Siyono bersedia namun meminta agar borgol tangannya dibuka, begitu pula dengan penutup wajahnya.

Densus yang mengawal kemudian membuka borgol dan penututup wajah Siyono. Tapi kemudian terduga teroris tersebut, kata Anton, mulai menyerang sehingga terjadi perkelahian dengan anggota Densus. Mobil yang dikendarai dilaporkan sempat menabrak pembatas jalan. Kejadian tersebut berlangsung dalam perjalanan Klaten-Prambanan, Jawa Tengah.

Densus yang Tewaskan Siyono Dituntut Mutasi Hingga Pecat

"Dalam perjalanan yang bersangkutan meninggal," katanya.

Anton mengatakan, Densus yang memiliki kemampuan bela diri akhirnya bisa menghadapi perlawanan Siyono. Namun dia pingsan dan lalu dibawa ke rumah sakit. Sayangnya, terduga teroris itu diketahui sudah tewas.

Sabtu lalu, 12 Maret 2016 saat dihubungi VIVA.co.id, Kakak Siyono yang bernama Wagiyono mengatakan baru dikabarkan Sabtu pagi itu oleh Densus bahwa adiknya meninggal. Pihak keluarga kemudian ke Jakarta menunggu jenazah untuk bisa dibawa pulang ke Klaten.

Wagiyono mengatakan pihak keluarga tak dikabari juga soal penangkapan Siyono beberapa hari sebelum kematian sang adik. (ase)

Aboe Bakar Al Habsy

DPR Usulkan Dibentuknya Dewan Pengawas Densus 88

"Ya intinya mengontrol agar sesuai aturan."

img_title
VIVA.co.id
1 Juni 2016