Bupati Ini 'Pamer' Gajinya yang Hanya Rp6 Juta
Minggu, 13 Maret 2016 - 16:19 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar pameran Festival Anggaran pada Minggu, 13 Maret 2016. Ada hal menarik dalam pameran ini, Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, rupanya tak hanya membuka seluas-luasnya anggaran pemerintah kepada publik. Bupati yang dikenal nyentrik dan apa adanya ini, juga turut memajang gaji bulanan bersama wakilnya, Soetadi.
Bahkan laporan gaji Yoyok dan wakilnya terpajang di sebuah stand pameran paling depan. Stand itu juga berisi foto bupati dan wakil yang dipajang, serta janji kampanye selama menjabat sebagai pimpinan tertinggi di Batang.
Dalam laporan itu tertulis, gaji bupati sebesat Rp6.649.358. Jumlah tersebut lengkap dengan rincian tunjangan yang didapat selama sebulan.
Akan tetapi keterangan lain disebutkan bahwa gaji yang diterima Yoyok juga dipotong oleh iuran wajib pegawai. Seperti potongan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), dan pajak penghasilan pasal 21 dengan jumlah Rp425.058. Total gaji bersih Yoyok dalam sebulan hanya Rp6.224.300.
Akan tetapi keterangan lain disebutkan bahwa gaji yang diterima Yoyok juga dipotong oleh iuran wajib pegawai. Seperti potongan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), dan pajak penghasilan pasal 21 dengan jumlah Rp425.058. Total gaji bersih Yoyok dalam sebulan hanya Rp6.224.300.
Lain halnya dengan gaji wakilnya Soetadi. Dalam rincian tepat di samping foto Yoyok, gaji wakil bupati Batang tertulis Rp5.255.067 dan harus dipotong sampai Rp322.567. Sehingga gaji bersih Soetadi yaitu Rp4.932.500.
Saat membuka event Festival Anggaran, Yoyok mengaku acara ini merupakan kedua kali setelah ia dilantik memimpin Kabupaten Batang. Pameran dan Festival Anggaran ?dimaksudkan sebagai bentuk mewujudkan janjinya kepada masyarakat.
"Sebelum saya dilantik, saya berjanji untuk melaporkan kinerja saya kepada rakyat secara terbuka. APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) itu uang rakyat, jadi rakyat harus tahu berapa uang mereka, mau dipakai apa saja. Bahkan mereka bisa tahu berapa gaji saya dan berapa uang makan saya sehari," kata Yoyok.
Antusiasme masyarakat melihat daftar gaji Bupati di stand tersebut rupanya sangat tinggi. Sejumlah pengunjung bahkan mengaku kaget melihat jumlah gaji yang diterima pemimpin mereka tiap bulannya.
"Masak gaji bupati sebesar itu. Saya awalnya tidak percaya. Tapi baru tahu ternyata gaji bupatinya kecil sekali," ujar Arief (27 tahun), warga Banyuputih, Batang.
Arief dan beberapa kerabatnya mengaku penasaran melihat festival anggaran yang digelar di tahun kedua ini. Dia bahkan sangat puas melihat kinerja pemerintah di mana penyerapan anggaran tahun lalu mencapai 90 persen.
"Ini membuktikan bahwa bupati serius mewujudkan janji-janjinya dulu. APBD untuk apa saja kami bisa tahu," jelasnya.
Dalam pameran ini, pengunjung juga dapat melihat sejumlah stand tematik yang disertai lengkap dengan foto. Laporan alokasi anggaran APBD, alokasi anggaran mulai dari infrastruktur, pekerjaan umum, kesehatan pendidikan, tata ruang, perindustrian dan perdagangan, pertanian peternakan, aparatur pemerintahan, pariwisata, kelautan dan perikanan.
Deputi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Bidang Pelayanan Publik, Mirawati Sujono, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, inovasi berupa festival anggaran merupakan wujud keseriusan pemerintah, yang patut ditiru oleh pemerintah pusat dan bisa ditiru daerah lain.
"Daerah lain dapat belajar ke Batang. Inisiatif Pak Yoyok mengadakan forum berbagi manajemen pemerintahan daerah juga layak diapresiasi," kata Mirawati.
Sebagai informasi, beberapa waktu terakhir Yoyok memang sempat disorot karena mampu membuat terobosan menarik pemerintah Batang. Pria yang merupakan mantan anggota Tentara Nasional Indonesia itu bahkan sempat mendapatkan penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award bersama Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, pada 2015 lalu. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Masak gaji bupati sebesar itu. Saya awalnya tidak percaya. Tapi baru tahu ternyata gaji bupatinya kecil sekali," ujar Arief (27 tahun), warga Banyuputih, Batang.