Warga Bantul Waspada Banjir Kiriman dari Lereng Merapi
- Antara/Wahyu Putro
VIVA.co.id – Hujan lebat yang terjadi di kawasan lereng Gunung Merapi, Yogyakarta, menyebabkan sejumlah sungai yang berhulu di kawasan itu, seperti Sungai Code dan Sungai Winongo nyaris meluap.
Warga yang ada di sepanjang bantaran sungai pun mulai berjaga-jaga, jika kedua sungai yang membelah Kota Yogyakarta itu meluap.
"Kami sedang ronda karena ketinggian air sungai di Code sudah sampai talut paling atas atau nyaris meluap," kata Himawan, warga yang tinggal di bantaran Sungai Code di Dusun Sorogenen, Timbul Harjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Sabtu 12 Maret 2016 malam.
Menurut dia, arus sungai mulai ada tanda-tanda naik sejak petang, dan semakin tinggi menjelang pukul 20.00 WIB.
"Tahun lalu, kawasan Dusun Sorogenen juga dilanda banjir kiriman, sehingga puluhan kotak kolam ikan lenyap dan air luapan sungai masuk ke rumah warga yang berada di dataran rendah," ungkapnya.
Saat ini, kata Himawan, warga berjaga-jaga tak jauh dari bantaran sungai dan juga jembatan, sehingga ketika banjir kiriman datang, mereka masih bisa menyelamatkan harta benda dan ternaknya.
"Kami tidak mau rugi ternak hilang hanyut dan perabotan elektronik rusak," tuturnya.
Hal serupa juga diungkapkan Jumakir, warga Kasihan, Kabupaten Bantul, yag tinggal di kawasan bantaran Sungai Winongo. Dia mengatakan, warga saat ini resah karena banjir kiriman nyaris meluap hingga ke rumah warga.
"Para warga kini siap siaga di bantaran Sungai Winongo, ketika banjir benar-benar terjadi. Saat ini air sungai baru sampai batas talut paling atas," ujarnya.
Jika hujan di wilayah lereng Merapi tak berhenti, sungai akan meluap akibat tak mampu menampung debit air. "Risiko di wilayah hilir seperti Bantul adalah menjadi daerah banjir kiriman dari Kota dan Sleman," ujar Jumakir.