Pemerintah Bersyukur Otak Bom Bali Tak Pulang ke Indonesia
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Pemerintah menyambut baik tidak dipulangkannya salah seorang otak teroris Bom Bali, Hambali alias Encep Nurjaman, dari penjara milik Amerika Serikat di Kamp Tahanan Teluk Guantanamo, Kuba.
"Mereka (AS) tidak memiliki rencana untuk mengembalikan Hambali ke Indonesia. Ya alhamdulillah. Jangan tambah masalah di dalam negeri lah," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat, 11 Maret 2016.
Baru-baru ini memang sempat beredar kabar jika Hambali akan dipulangkan ke Indonesia. Ini muncul setelah rencana Presiden AS Barrack Hussein Obama untuk menutup penjara Guantanamo.
Isu pengembalian Hambali beredar akhir Februari 2016 lalu, seiring dengan rencana Presiden AS Barrack Hussein Obama menutup penjara Guantanamo di Kuba.
Menurut Luhut, kepastian tidak dipulangkannya Hambali tersebut juga diperkuat dari administrasi yang dimilikinya saat pertama kali ditangkap di Thailand pada 11 Agustus 2003.
"Waktu ditangkap dia pakai paspor Spanyol," ujar Luhut.
Hambali adalah mantan pemimpin militer Jemaah Islamiyah, sebuah organisasi berbasis Islam garis keras di Indonesia yang diduga kuat berhubungan dengan Al-Qaidah.
Hambali diduga kuat mempunyai peran penting dalam peristiwa berdarah Bom Bali 2002 yang menghancurkan Sari Club dan Paddy's tanggal 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga negara Australia.
Tiga penggerak utama peristiwa berdarah tersebut, Amrozi dan Mukhlas bersaudara, serta Imam Samudra telah dihukum mati di Nusakambangan pada bulan November 2008. (ase)