Menko Luhut: Sebagian Produk Israel Dibuat Pekerja Palestina
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan kebijakan memboikot produk Israel seperti yang tertuang dalam salah satu hasil rekomendasi Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI), membutuhkan waktu dan tidak bisa serta merta langsung dilakukan.
Sebab, menurut Luhut, sebagian dari produk bangsa Yahudi itu diproduksi dengan mempekerjakan rakyat Palestina. Jika semua produk Israel diboikot, dikhawatirkan akan berdampak kepada pekerja asal Palestina yang mencari nafkah di Israel.
"Mengenai boikot itu spirit, tapi kita harus hati-hati juga, banyak diantara barang itu di produksi yang pekerjanya orang Palestina, jadi jangan sampai salah langkah kita boikot malah menyengsarakan teman-teman Palestina," ujar Luhut di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat 11 Maret 2016.
Untuk itu, lanjut dia, rencana boikot tersebut harus lah realistis. Di sisi lain, internal Palestina yang selama ini terlibat berkonflik, juga dihimbau untuk bersatu demi kemerdekaan negara itu. "Boikot itu perlu waktu, tapi paling tidak spirit kita menunjukkan simpati kepada Palestina" ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan para peserta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan mendorong masyarakat internasional untuk melarang masuk (boikot) produk Israel ke negara masing-masing. Bangsa Yahudi itu diketahui telah bertahun-tahun menjajah bangsa Palestina.