Soal Terorisme, Kiai Gontor Sebut Pesantren Diteror
- Istimewa
VIVA.co.id - Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Hasan Abdullah Sahal tidak membenarkan adanya ajaran paham radikal seperti yang dituduhkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) beberapa waktu lalu.
"Apa tidak terbalik? Bukan pesantren yang diteror? Jadi saya hanya mengatakan pondok pesantren tidak usah diteror," kata Hasan di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016.
Kiai Hasan tidak menjelaskan lebih jauh siapa pihak yang dia maksud meneror pesantren. Namun, ia hanya memperingatkan agar umat Islam, termasuk pondok pesantren jangan diteror.
"Bahkan umat Islam ada yang meneror pesantren. Maka jangan sampai kita termasuk orang yang ikut meneror pesantren," ujar putra Kyai Ahmad Sahal, Pendiri Pesantren Gontor ini.
Senada dengan Kyai Hasan Sahal, anggota Badan Wakaf Pesantren Gontor, Din Syamsuddin juga menegaskan, pondok pesantren bukan pusat atau sarang terorisme. "Justru pesantren jadi korban diteror," kata Din pada kesempatan yang sama.
Sebelumnya, BNPT menemukan 19 ponpes yang terindikasi melakukan kegiatan radikalisme. Ponpes tersebut di antaranya di Lampung, Serang, Jakarta, Ciamis, Cilacap, Magetan, Lamongan, Cilacap, Solo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Makassar, hingga Poso.
Meski dinilai ada kegiatan radikalisme, ternyata indikasi kegiatan tersebut masih mengalami pro kontra apakah masuk dalam kategori radikalisme. BNPT menegaskan, catatan ini selanjutnya menjadi warning bagi pihak berwenang terkait perizinan ponpes.
(mus)