Jokowi Ancam Copot Menteri Tak Becus Urus Dwelling Time
- VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo mengancam akan mencopot menteri yang tak bisa mengurus dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Apalagi diakui Presiden, reshuffle pertama dilakukan terkait masalah ini.
Jokowi menceritakan, awalnya dwelling time di Tanjung Priok sampai 6-7 hari. Padahal Singapura saja hanya sehari. Malaysia, katanya, hanya dua hari.
"Saya datang ke Tanjung Priok, dijelas-jelasin di monitor TV. Nggak usah jelaskan seperti itu. Saya 23 tahun duduk di pelabuhan ngurus ekspor impor. Nggak usah jelasin," jelas Jokowi, dalam peresmian Pusat Logistik Berikat, di kawasan Cipta Krida Bahari, Cakung Jakarta Utara, Kamis 9 Maret 2016.
Jokowi kemudian bertanya kepada staf pelabuhan berapa hari dwelling time bisa diturunkan, namun tak ada jawaban. Sehingga, dia memberi waktu hingga lima bulan untuk menurunkan dwelling time ini. Saat itu, Jokowi meminta diturunkan hingga di bawah enam hari.
"Saya tunggu enam bulan, tidak berubah. Akhirnya ada menteri yang saya copot," tegas Jokowi.
Pada reshuffle pertama, sejumlah menteri memang dicopot. Seperti Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo yang digantikan Rizal Ramli. Menteri Perdagangan Rahmat Gobel digantikan Thomas Lembong.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil diganti Darmin Nasution. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapennas Adrianof Chaniago digantikan Sofyan Djalil. Lalu Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto digantikan oleh Pramono Anung.
Jokowi mengaku, masih menunggu soal dwelling time ini. Saat ini, masih berkisaran 4,7 hari. Namun, dia berharap tidak ada lagi yang dicopot karena kasus ini.
Presiden mengaku sudah memerintahkan menteri terkait untuk menurunkan lagi. Bahkan, Jokowi menargetkan tiga bulan ke depan, dwelling time di pelabuhan cukup tiga hari. Mantan Wali Kota Solo itu yakin Indonesia juga bisa melakukan hal sama seperti negara lain.
"Bulan-bulan ini atau bulan depan insya Allah sudah masuk angka 3. Sehingga efisiensi makin kelihatan. Jangan sampai ada korban lagi masalah dwelling time. Saya enggak main-main masalah ini," tegas Jokowi.