Warga Madiun Antre Lihat Gerhana Pakai Teleskop
- Viva.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id – Puluhan jemaah masjid Al Muhajirin di Madiun, harus antre untuk melihat gerhana Matahari menggunakan teleskop. Alat teropong milik masjid itu mereka beli dengan cara iuran jemaah lebih dari 10 tahun.
Tiga bulan lalu, jemaah masjid akhirnya mampu membeli teleskop tersebut. “Tiga bulan lalu, kami akhirnya bisa membeli teleskop ini, harganya Rp45 juta. Uangnya berasal dari jemaah pengajian, yang telah melakukan iuran selama belasan tahun,” ujar Ahmad Zainudin, salah satu anggota Badan Hisab dan Rukyah Al Muhajirin Madiun, Rabu 9 Maret 2016.
Badan Hisab dan Rukyah Al Muhajirin Madiun, bertempat di Desa Jetis, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. “Sebetulnya anggota jemaah tersebar di Madiun, kebetulan teleskop ini ditempatkan di desa ini. Dengan begitu, jemaah masjid Al Muhajirin berkesempatan bisa menyaksikan gerhana Matahari melalui teleskop,” kata Ahmad.
Bukan untuk alasan melihat gerhana saja, alat ini sengaja dibeli. “Karena kami ini Badan Hisab dan Rukyah, maka merasa perlu untuk memiliki alat yang bisa melihat benda langit secara langsung. Apalagi kami sedang menguji teori penentuan awal bulan, berdasarkan akhir bulan. Kebetulan bulan ini ada fenomena gerhana Matahari, kami manfaatkan juga untuk melihat gerhana,” tutur Ahmad.
Di Madiun, gerhana Matahari yang terjadi bukan gerhana total, matahari tertutup sekitar 85 persen. “Kami bukan saja menyaksikan tetapi juga mengabadikan foto gerhana. Kami juga tergabung dalam astrofotografi,” Ahmad menjelaskan.
Yudi, salah satu warga mengaku beruntung bisa menyaksikan gerhana Matahari. “Walaupun bukan gerhana Matahari total, tetapi bisa menyaksikan fenomena alam yang langka melalui teleskop, saya merasa sangat beruntung,” ujarnya.
Pengamatan gerhana di Masjid Al Muhajirin ini, dimulai sejak pukul 06.00 WIB. Pada pukul 07.30 WIB. jemaah melakukan salat gerhana dan setelah itu bisa kembali menyaksikan peristiwa langka itu secara bergantian menggunakan teleskop.