BMKG Sebut Gempa Banda dan Sulawesi Tak Terkait Gerhana

Petugas BMKG tengah menganalisis prakiraan cuaca/Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

VIVA.co.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dua gempa yang terjadi di dua lokasi berbeda tidak terkait dengan gerhana Matahari ketika itu tengah berlangsung. Dua lokasi yang terjadi adalah Laut Banda serta Laut Sulawesi.

"Kasus ini, saya pastikan tidak ada kaitannya dengan gerhana," kata Deputi Geofisika BMKG, Masturyono di kantornya, Rabu 9 Maret 2016.

Dia menyebut terjadinya Gerhana Matahari Total tidak akan berdampak pada kehidupan manusia secara umum. Menurut dia, gerhana tersebut hanya berdampak pada jaringan komunikasi radio yang akan mengalami gangguan.

"Itu yang akan berdampak," kata dia.

BMKG mencatat terjadi dua kali gempa di dua lokasi berbeda pada saat Gerhana Matahari. Masturiyono menyebut gempa yang pertama terjadi pada sekitar pukul 07.39 WIB, tepatnya adalah di Laut Banda. Gempa dengan skala 4,1 skala Richter (SR) itu terjadi pada kedalaman 350 kilometer (km).

Sementara itu, gempa yang kedua hanya selang beberapa menit yakni pada sekitar pukul 07.56 di Laut Sulawesi. Gempa dengan skala 4,3 SR itu terjadi di kedalaman 580 km.

Namun, BMKG menegaskan bahwa kedua gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. "Tidak berdampak tsunami," tutur dia.

Tapi, apakah gempa tersebut terkait dengan gerhana, Masturiyono mengaku pihaknya belum bisa bisa memastikannya. "Tidak bisa disimpulkan dengan mudah," ujar dia.

1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan