Begini Penampakan Gerhana Matahari di Aceh
- VIVA/Zulfikar Husein
VIVA.co.id - Penampakan Gerhana Matahari Total di Aceh sudah berakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, masyarakat Aceh dapat melihat penampakan fenomena alam ini terlihat sekitar 75 persen.
Pantauan VIVA.co.id, di salah satu lokasi amatan GMT, di kawasan Pantai KP3, Lhokseumawe, Aceh, Rabu, 09 Maret 2016, fenomena langka tersebut baru mulai terlihat sekitar pukul 07.05 WIB.
Sebelumnya, awan tebal sempat menyelimuti pertemuan Matahari dan Bulan dalam satu garis lurus tersebut. Cuaca tidak tampak gelap seluruhnya, hanya tampak seperti mendung biasa.
Sementara itu, sejak pukul 06.00 WIB, warga yang tidak mau melewatkan tanda-tanda kebesaran Allah tersebut sudah berbondong-bondong ke lokasi.
Selain salat gerhana Matahari, di lokasi itu warga juga bisa mengamati GMT melalui sejumlah alat yang disediakan oleh Lembaga Kajian Ilmu Falak (LKIF) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe.
LKIF juga menyediakan sejumlah kacamata khusus untuk menyaksikan GMT. Namun, dalam jumlah terbatas. Sebagian warga telihat bahkan sudah menyediakan sejumlah peralatan sendiri, seperti menggunakan kaca yang biasa digunakan untuk mengelas hingga memanfaatkan roll film (klise).
Adapun salat gerhana Matahari di Lhokseumawe baru dilaksanakan sekitar pukul 7.20 WIB, atau setelah kurang lebih 15 menit menyaksikan GMT. Salat berjamaah gerhana Matahari tersebut diikuti oleh ratusan warga.
Usai salat gerhana berjamaah juga diisi oleh khutbah salat kusuf (gerhana). Fenomena langka tersebut berkahir sekitar pukul 08.10 WIB. Tak lama kemudian, proses salat gerhana dan khutbah juga berakhir.