Jenazah Nahkoda KMP Rafelia Akhirnya Ditemukan
- ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
VIVA.co.id – Jenazah nahkoda kapal motor penumpang (KMP) Rafelia 2 akhirnya ditemukan oleh perahu nelayan, Senin, 7 Maret 2016. Saat itu, sang nelayan tengah melintas di perairan Gilimanuk.
"Ditemukan nelayan yang tengah melintas, sekitar pukul 11.45 WIB," kata Humas Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi, Rahmawati Setyoardinie kepada VIVA.co.id.
Setelah mendapatkan laporan, tim SAR kemudian melakukan evakuasi. Jenazah ditemukan mengenakan celana jeans warna biru dan baju warna hitam. Kemudian, segera diteruskan ke RSUD Blambangan.
"Dari identitas yang ada di dompet korban dan ciri-ciri yang dikenali oleh keluarga, hampir dapat dipastikan korban adalah Kapten Bambang Suryono Adi, Nahkoda KMP Rafellia 2. Di dompet yang ada di celana korban ditemukan kartu identitas berupa KTP, SIM dan kartu BPJS," ujar Rahmawati.
Kepastian juga dikuatkan oleh pernyataan anak korban yang memastikan ciri-ciri ayahnya itu saat melihat jam tangan yang dikenakannya dan ciri saku celana belakang yang dikenakan.
"Dari KTP, SIM, BPJS dan beberapa ciri lainnya, seperti jam tangan dan saku celana belakang yang dijahit, anaknya mengakui kalau itu bapaknya," kata Dinie, panggilan Rahmawati Setyoardinie.
Meski begitu, kepolisian masih menunggu hasil visum yang akan dilakukan oleh Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jawa Timur. "Untuk memastikan, kami menunggu hasil DVI," lanjutnya.
Dengan ditemukannya jenazah tersebut, proses pencarian korban dihentikan. Namun, tim penyelam masih akan terus melakukan penyelaman untuk melakukan penyelidikan dan pengambilan gambar.
"Proses pencarian korban dihentikan. Namun, penyelaman terus dilakukan. Untuk mengambil gambar guna kepentingan penyelidikan," tuturnya.
AKBP Bastoni juga membenarkan, mulai dilakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait dalam pengoperasian KMP Rafelia 2. "Kami memanggil Syahbandar dan ASDP untuk pemeriksaan," kata Bastoni.
KMP Rafelia 2 tenggelam saat hendak menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Ketapang, Banyuwangi, Jumat, 4 Maret 2016. Akibatnya, 65 penumpang dan 16 ABK menjadi korban.
Dari 81 korban, 13 orang penumpang dirawat di rumah sakit, dan 5 orang dinyatakan hilang. Dengan ditemukannya Nakhoda Kapal Bambang Surya Adi, seluruh korban hilang berarti sudah ditemukan seluruhnya.
Sebelumnya, empat jenazah korban berhasil dievakuasi, terdiri 2 jenazah pria, 1 perempuan, dan 1 bayi laki-laki. Dua jenazah pria diduga Mualim Puji Purwono, dan seorang sopir truk bernama Tia Agus asal Jawa Barat. Serta Masruroh dan anaknya M. Romlan berumur 18 bulan. (ase)