Rp9,98 Triliun Diberikan untuk 2,5 Juta Keluarga Harapan
- VIVA.co.id/ Reza Fajri
VIVA.co.id – Kemiskinan masih menjadi masalah serius yang tengah dihadapi pemerintah. Salah satu upaya pemerintah, khususnya Kementerian Sosial, adalah dengan Program Keluarga Harapan (PKH). Tahun ini, kata Mensos Khofifah Indar Parawansa, sebesar Rp9,98 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperuntukkan bagi 2,5 juta penerima PKH.
Nantinya ia berharap ada perluasan penjangkauan, sehingga menjadi 6 juta keluarga penerima bantuan, dengan bantuan Rp344 ribu per bulan. "Saat ini, baru Rp110 ribu, dan sedang diajukan Rp250 ribu per bulan," kata Khofifah di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 6 Maret 2016.
Menurut Mensos, dari pengalaman di 70 negara yang mengembangkan semacam PKH, bantuan mencapai 16–25 persen dari anggaran yang dimiliki negara. Jika PKH ini diajukan 14,25 persen dari APBN, maka besaran bantuannya bisa menjadi Rp300 ribu per bulan.
"PKH berbeda dengan program bantuan sosial (bansos). Di mana, pendamping PKH menyiapkan keluarga mana saja yang layak mendapatkan bantuan," ujarnya.
Mensos juga berharap para penerima PKH memakai uang itu untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat. Bukan hanya untuk menuruti keinginan yang tidak begitu penting.
"Mohon dipastikan memenuhi kebutuhan anak sekolah, bukan yang lainnya. Pencairan empat kali setahun, sebab setiap triwulan anak sekolah membutuhkan peralatan sekolah, seperti buku dan pensil," kata dia. (one)