Eks Pimpinan KPK Nilai Deponering Samad dan Bambang Tepat

Mantan Plt Wakil Ketua KPK, Indriyanto Seno Aji.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Mantan Wakil Ketua KPK sementara, Indriyanto Seno Adji, mendukung langkah Jaksa Agung Muhammad Prasetyo melakukan deponering atau mengesampingkan kasus Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Menurutnya, kebijakan itu sudah tepat.

“Itu langkah terbaik bagi bangsa dan negara dalam rangka pemberantasan korupsi," kata Indriyanto melalui pesan singkat, Sabtu, 5 Maret 2016.

Indriyanto menyebut ada kepentingan yang lebih luas dibanding dengan mengajukan perkara Samad dan Bambang ke depan persidangan.

"Yakni terganggunya program negara dalam pemberantasan korupsi," kata Indriyanto.

Selain itu, pengesampingan perkara juga dinilai akan berdampak positif pada hubungan kelembagaan antara KPK dan Kejaksaan. Terutama dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi.

"Membangun komunikasi kelembagaan penegak hukum bagi pemberantasan korupsi, bukan sebaliknya yang justru menciptakan stigma kelembagaan penegak hukum."

Sebelumnya, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo resmi melakukan deponering atau pengesampingan perkara terhadap kasus dua mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, dan Bambang Widjojanto, Rabu, 3 Maret 2016.

Menurut Prasetyo, langkah itu merupakan hak prerogatifnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 16  Tahun 2004 tentang Kejaksaan pasal 35 huruf c.

Abraham Samad hingga BW Masuk Timnas Amin, Syaugi Alaydrus: Beliau-beliau Ingin Gabung

Abraham Samad ditetapkan sebagai tersangka setelah dilaporkan Feriyani Lim atas dugaan pemalsuan dokumen kartu tanda penduduk.

Sementara itu, Bambang Widjojanto disangka memerintahkan seorang saksi memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada 2010 di Mahkamah Konstitusi.

Eks Ketua KPK Abraham Samad dan Refly Harun Masuk di Dewan Pakar Timnas AMIN

(mus)

Said Didu saat tiba di Mapolresta Tangerang

Mantan Ketua KPK Abraham Samad Sebut Polisi Tidak Bisa Menahan Said Didu

Abraham juga meminta PSN PIK 2 harus melalui kajian yang mendalam.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024