Bupati Anas Minta KNKT Usut Sebab Kapal Rafelia 2 Tenggelam
- ANTARA FOTO/ Budi Candra Setya
VIVA.co.id - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Rafelia 2. Kecelakaan itu berlangsung Jumat siang di Selat Bali.
"Saya berharap pagi ini (Sabtu, 5 Maret 2016) KNKT sudah hadir di Banyuwangi. Segera lakukan penyelidikan dan investigasi terkait penyebab tenggelamnya kapal. Ini untuk segera menyudahi spekulasi sebab musababnya," kata Anas, Sa?btu, 5 Maret 2016.
Terkait kejadian itu, Anas langsung melakukan rapat koordinasi dengan jajaran terkait. Mereka membahas penanganan tenggelamnya kapal yang melayani rute Gilimanuk-Ketapang tersebut.?
Anas menyebutkan, penyebab tenggelamnya kapal ini memang belum diketahui dengan pasti. Dugaan yang beredar, kapal milik perusahaan pelayaran PT Darma Bahari Utama ini tenggelam akibat mengalami kebocoran.
Kehadiran KNKT, kata Anas, sangat diperlukan lantaran semua calon penumpang pengguna transportasi laut membutuhkan kepastian keselamatannya. Mengingat, jalur Ketapang-Gilimanuk dan sebaliknya tergolong rute pelayaran padat.
"Rekomendasi KNKT ini sangat penting dan mendesak. Semua calon penumpang pasti ingin tahu penyebab kapal tenggelam ini," ujar Anas.
Selain itu, Anas juga meminta agar otoritas pelabuhan lebih tegas menegakkan aturan tentang tonase dan maksimum kapasitas penumpang. Sebab, data jumlah korban yang dimiliki Syahbandar Gilimanuk dengan hasil pendataan Posko Korban KMP Rafelia berbeda.
"Simpang siurnya kepastian jumlah korban implisit membuktikan aturan tentang tonase indikasi dilanggar. Untuk itu, kami minta aturan semacam ini lebih diperketat," ujar Anas.
"Bukan hanya maksimum kapasitas saat di pelabuhan, namun jembatan timbang juga harus ambil sikap. Jangan sekadar ditilang, namun beri sanksi lain yang lebih tegas," Anas menambahkan.
Sementara itu, General Manager Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (GM ASDP) Ketapang Banyuwangi M Yusuf Hadi menegaskan, pihaknya belum bisa menyebutkan penyebab musibah tenggelamnya kapal.
"Kami belum bisa mengetahui apa penyebab pastinya. Masih butuh investigasi lebih lanjut dari pihak yang lebih berwenang, yakni KNKT," kata Yusuf. (ren)
Â