Gempa Mentawai Tak Pengaruhi Lempeng Bumi Jawa
- BMKG
VIVA.co.id – Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter (SR) yang terjadi di sekitar Samudera Hindia, pada posisi 682 kilometer barat daya Kepulauan Mentawai, tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan berarti.
Pergeseran lempeng bumi di wilayah barat Pulau Sumatera ini, juga dinilai tidak memberikan pengaruh pada lempeng bumi di wilayah selatan Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Toni Agus Wijaya, mengatakan karakter batuan bumi di Sumatera bagian barat berbeda dengan selatan Pulau Jawa.
"Gempa di Sumatera bagian barat sendiri tidak akan memengaruhi lempeng bumi di Jawa bagian selatan karena lempeng bumi atau bebatuannya berbeda dengan yang di Sumatera," ujar Toni di kantornya, Kamis, 3 Maret 2016.
Menurutnya, perbedaan jenis batuan ini menyebabkan gempa yang terjadi di pesisir barat Sumatera menghasilkan getaran lebih dahsyat dibandingkan dengan di Jawa.
"Biasanya gempa yang terjadi di Sumatera bagian barat kekuatannya akan lebih besar," jelasnya.Â
Meski begitu, tak berarti masyarakat di pulau Jawa bisa bernapas lega, karena walaupun getarannya lebih kecil, tapi dampak dari getaran itu tetap berbahaya dan juga berpotensi menimbulkan tsunami. Untuk itu, masyarakat diharapkan tetap melakukan mitigasi bencana.
"Meski gempa di Mentawai tak berpengaruh terhadap lempengan bumi di selatan Jawa, namun tanggap dini terhadap bencana harus selalu disiapkan oleh masyarakat," tuturnya.
Toni menjelaskan, di Yogyakarta sendiri, gempa besar pernah terjadi pada 27 September 1937. Pergeseran lempeng bumi ini kembali terjadi 23 Juli 1943, dan terakhir 27 Mei 2006 yang berpusat di darat, dan menyebabkan korban meninggal dunia.