- Puspen TNI
VIVA.co.id – Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat diguncang gempa berkekuatan 7,8 skala Richter. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga sempat mengeluarkan peringatan potensi terjadinya tsunami. Namun, tsunami tidak terjadi, dan dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
Sebagai antisipasi terjadinya bencana susulan, Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, memastikan pasukannya sudah bersiaga.
"Bencana gempa bumi kemarin, kami sudah siagakan pasukan penanggulangan bencana reaksi cepat. KSAD saya perintahkan selalu monitor, komunikasi dengan danrem, dandim," kata Gatot usai upacara serah terima Komando dan Pengendalian (Kodal) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI 2016, di Taxi Way Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis 3 Maret 2016.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada permintaan kebutuhan pasukan TNI di lapangan. Padahal, ada tiga batalyon TNI yang selalu siap diterjunkan ke lokasi bencana.
"Tapi, sejauh ini belum ada kebutuhan. Tiga batalyon kami, satu batalyon itu adalah batalyon kesehatan, dan ketiga batalyon itu setiap saat digerakkan sudah siap," tuturnya.
Tak hanya tiga batalyon yang disiagakan itu. Panglima TNI juga mengatakan PPRC bisa diterjunkan membantu korban bencana alam, jika dibutuhkan pasukan tambahan.
"PPRC itu dari semua kesatuan ada, dari AD, AL, AU. PPRC itu bisa untuk bantu bencana alam seperti di Mentawai," ujar panglima.
Namun, saat ini, di Mentawai sudah ada pasukan khusus lain yang diterjunkan. Sementara itu, PPRC diprioritaskan sebagai pasukan tempur, untuk menghalau musuh negara.
"PPRC bisa, tapi untuk spesifikasi sendiri beda. Ini (PPRC) untuk perang. Saat ini, tiga batalyon sudah siap, bisa ditambah sewaktu-waktu, tergantung kebutuhan," ujarnya.