Mengapa Gedung Polisi Dibangun oleh Podomoro
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Polda Metro Jaya didukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun gedung parkir di Markas Polda Metro Jaya. Acara peresmian atau ground breaking pembangunan ini dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dalam sambutannya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, dirinya berterima kasih atas bantuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mau membantu pembangunan gedung parkir baru di Mapolda Metro Jaya.
Menurutnya, tanpa bantuan Pemprov DKI Jakarta, sangat sulit dengan anggaran Polri untuk membangun gedung parkiran baru.
"Kita sampaikan kepada Bapak Gubernur, kalau mau mengharapkan anggaran dari Polri untuk belanja modal Polri, pembangunan infrastruktur, perbaikan kantor, perbaikan gedung, kemudian membangun asrama sangat tidak mungkin sekali. Saya pernah jadi Asrena (Asisten Perencana) Polri, sangat terbatas sekali anggarannya untuk 429ribu dari Sabang sampai Merauke," ujar Tito dalam sambutannya di Mapolda Metro Jaya, Rabu 2 Februari 2016.
Oleh karena itu, dengan anggaran minim, dirinya menyebut asrama Polri sangat berantakan, seperti kandang babi dan kantor polisi juga banyak yang tidak layak lagi.
"Saya contohkan kepada Gubernur, Gedung Densus 88 yang towernya sekian puluh lantai itu, itu dari tahun 2004 sampai 2016, 12 tahun ini belum juga selesai karena anggaran terbatas," katanya.
Oleh karena itu, mantan Kapolda Papua tersebut mangatakan, terobosan untuk pembangunan ada dua opsi, yaitu melalui Pemprov yang memiliki anggaran banyak seperti DKI Jakarta dan kedua melalui swadaya bantuan masyarakat delam bentuk apapun.
"Namanya mungkin corporate sosial responsibility (CSR), hibah karena kepedulian masyarakat dan lainnya. Itu yang kita harapkan, kalau tidak dapat, dari polisi berat," ucapnya.
Mengenai bantaun Pemrov kepada Polri, Dia pun mencontohkan saat dirinya bertugas sebagai Kapolda Papua. Dua tahun menjabat, kata Tito, tak ada satu pos polisi pun dibangun dari Pemprov.
"Disini saya pernah sampaikan ke Gubernur (Ahok) bahwa saya pernah jadi Kapolda Papua, di situ ada dua Provinsi dan ada dua Gubernur, alhamdulilah selama saya dua tahun jadi Kapolda di sana satu pospol pun belum terbangun dari Pemda. Semuanya angin surga. Tapi di sini (Jakarta) baru 9 bulan dan saya lihat sendiri dengan mata kepala, Pak Gubernur benar-benar atensi untuk perbaikan TNI dan Polri," ujarnya.
Lebih lanjut, Tito berharap ke depannya, Pemprov DKI Jakarta mendukung pembangunan di lingkup Polri.
"Kemarin kita meresmikan dengan Gubernur Kantor Polair di Waduk Pluit, bagus sekali. Hanya ngomong-ngomong tiga hari sama beliau, tiga bulan langsung selesai.
"Kemudian, kita lihat lagi beliau membangun Polsek Penjaringan, Pospol di Kopi langsung jadi, kantornya bagus sekali dan polisinya cuma lima orang, ini saya bilang kantor ini sama dengan Polsek atau bahkan Polres di Papua yang di gunung. Nanti Polsek Cilincing dia juga akan dukung. Polres Jakarta Pusat dan Polres Jakarta Barat insya Allah akan didukung," katanya.
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama bersama Kapolda meresmikan dimulainya pembangunan gedung parkir dengan luas total 30.582,82 meter persegi di Markas Polda Metro Jaya. Pembangunan menghabiskan dana sebesar Rp80 miliar. Pemerintah Provinsi DKI tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun gedung setinggi delapan lantai itu.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mewajibkan yang mendapat hak mereklamasi Pulau G di Teluk Jakarta, melakukan pembangunan.