BNPB Fokus Kurangi Risiko Bencana
- VIVA.co.id/ Rebbeca Reifi Georgina
VIVA.co.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menjelaskan, pihaknya saat ini fokus untuk mengurangi angka risiko bencana yang tertera dalam rencana pembangunan nasional 2015 dan 2016.
"Kami ingin agar upaya yang kami lakukan bisa terukur sehingga pengurangan risiko bisa dilakukan dengan lebih baik. Anggaran untuk program ini sudah disebar ke berbagai kementerian, di mana tahun lalu total dana adalah Rp 15 triliun," kata Willem, di kantor BNPB, Jakarta, Rabu, 2 Maret 2016.
Saat ini, ada 136 daerah kabupaten dan kota yang tergolong rawan bencana namun memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Menurut Willem, upaya memperkuat pencegahan dan mitigasi sama pentingnya dengan upaya tanggap darurat.
"Itu strategi kami saat ini karena faktanya kejadian bencana alam di Indonesia berdampak pada pencapaian hasil pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi. Tahun lalu, bencana alam Indonesia membuat kerugian sebesar Rp220 triliun," katanya.
Upaya pencegahan dan pengurangan resiko ini, menurut Willem, akan berpengaruh terhadap hasil pembangunan dan kelestarian lingkungan yang bisa dinikmati oleh penduduk setempat. Ini semua, lanjut Willem, harus dilakukan secara konsepsional dan bersama-sama.
"Tidak bisa jika hanya BNPB sendiri yang melakukan upaya. Ini adalah masalah kita semua," katanya.
Â