Istri Polisi yang Mutilasi Anak Kandung Masih Syok

Ali Akbar, kakar ipar anggota polisi yang memutilasi anaknya sendiri di Melawi, Kalimantan Barat
Sumber :
  • VIVA/Aceng Mukaram

VIVA.co.id - Windri, istri dari Brigadir Petrus Bakus masih terpukul atas kematian dua buah hatinya oleh suaminya sendiri. Fabian dan Amora tewas dibunuh dan dimutilasi oleh Brigadir Petrus, di Asrama Polres Melawi, Kalimantan Barat, Jumat, 26 Februari 2016 lalu.

Gara-gara Uang Rp30 Ribu, Tukang Ojek Ini Cekik Istrinya

Brigadir Petrus yang sehari-hari berdinas sebagai anggota Sat Intelkam Polres Melawi, Kalbar, tak lain adalah ayah kandung korban. [Baca:  ]

Kakak ipar Windri, Ali Akbar mengakui adiknya masih syok dengan kematian tragis buah hatinya. Windri, kata Akbar, sempat meminta untuk bertemu dengan anaknya yang sudah tak bernyawa itu. Windri bahkan menyanyikan lagu kesayangan sang buah hati sewaktu memakamkan.

"Di saat terakhir dia (Windri) melihat anaknya, dia menyanyikan lagu 'Pelangi-Pelangi' waktu mayat dikafani. Pas dikuburkan juga dia nyanyi lagu 'Pelangi-Pelangi'. Dia nyanyi lagu kesayangan anaknya. Itu membuat semua keluarga terpukul," kata Ali Akbar, Minggu, 28 Februari 2016.

Ali mengatakan kondisi psikologis adik iparnya saat ini belum sepenuhnya stabil. Namun pihak keluarga bersyukur, saat ini sudah ada didampingi tim psikolog dari Polda Kalbar, dan Provinsi Kalbar. Menurutnya, hal tersebut setidaknya dapat meringankan beban adik iparnya itu.

"Sekarang sudah ngomong. Sementara ini dia tinggal di sini, nggak mungkin dia dipulangkan ke Banyuwangi. Karena kan dia masih hal-hal yang belum selesai di sini. Kalau pun pulang ke Banyuwangi. Itu bukan solusi. Jadi, lebih baik di sini demi untuk penyembuhan," kata Ali.

Ali menambahkan, sebelum terjadi peristiwa ini, adiknya memang pernah mengeluhkan kehidupan keluarganya bersama Brigadir Petrus yang kurang harmonis. Windri sering cekcok dengan pelaku, dan pernah mengutarakan niatnya untuk bercerai.

"Windri bilang ke saya begini, 'Bang, saya mungkin akan cerai, itu waktu lalu. Dua minggu kemudian kejadian itu terjadi'," katanya.

Sementara itu, terkait kasus, Ali menyatakan keluarga menyerahkan proses hukumnya di Polres Melawi. Ia berharap, aparat kepolisian dapat memberikan hukuman setimpal kepada pelaku. "Kami ikuti hukumnya dulu dari Polres Melawi," ucapnya. (ase)

Baca juga: