Nurdin Halid: yang Tolak Saya adalah Orang Takut
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Ketua DPP partai Golkar, Nurdin Halid, mengakui ada pihak-pihak yang menolak dirinya menjadi steering committee (SC) dalam kepanitiaan Musyawarah Nasional (Munas) partai Golkar yang akan memilih Ketua Umum baru.
"Ini karena ide-ide ini, kemudian ada orang tidak senang, sehinga menolak. Karena mungkin saja kepentingannya tidak tersalurkan dengan rambu-rambu yang akan kita buat," katanya di kawasan Ancol, Jakarta, Sabtu 27 Februari 2016.
Nurdin menjelaskan ide-ide tersebut seperti panitia baru yang lebih aktif, tidak seperti panitia Munas yang lalu, di mana penyelenggara bersifat pasif dalam Munas.
"Artinya steering tidak hanya menyiapkan materi, tapi ikut menjadi penyelenggara, seperti KPU misalnya," ungkap Nurdin.
Selain itu menurutnya gagasan baru dalam Munas Golkar mendatang berupa pembentukan komite-komite khusus seperti komite verifikasi, komite etik dan yang lain. Nurdin mengklaim gagasan ini akan menghindarkan Munas Golkar dari politik transaksional.
"Jadi kita buatkan regulasi, yang membuat calon itu tidak lagi bebas untuk melakukan politik transaksional. Sehingga di sini akan pasti KPK tidak perlu secara fisik ada di sini, tapi dia bisa monitor, bisa memantau," paparnya.