Lelang Mobil Atas Nama Polda Jatim Palsu
- VIVA.co.id/Andry Arifin
VIVA.co.id – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) dibuat pusing ulah penipu yang menawarkan lelang mobil lewat pesan dalam telepon seluler. Pelaku mengatasnamakan Polda Jatim sebagai pelaksana lelang, dan memberikan harga lebih murah dari pasaran.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi RP Argo Yuwono, menjelaskan pelaku gencar melancarkan aksinya dalam sebulan terakhir ini.
"Pelaku mengatasnamakan dari Polda Jatim, menawarkan lelang kendaraan bermotor, terutama roda empat," ujar Argo di Markas Polda Jatim, Surabaya, Jumat, 26 Februari 2016.
Argo menambahkan, modus yang digunakan pelaku untuk menipu dilakukan dengan menawarkan berbagai merk mobil, dan meminta calon korban menyerahkan uang muka menjadi peserta lelang sebesar Rp5 juta sampai Rp30 juta.
"Uang muka diminta pakai transfer," jelasnya.
Saat beraksi, lanjut Argo, pelaku membuka percakapan telepon dengan menebak nama calon korban. Bahkan, ada beberapa calon korban yang berhasil ditebak dengan benar namanya oleh pelaku, sehingga mereka mempercayai adanya lelang kendaraan.
Jika salah menyebut nama, pelaku lantas mengarang cerita bahwa mereka pernah bertemu di suatu acara. Cara lainnya, mengaku menjadi alumni di sekolah atau kampus yang sama. Saat calon korban terpancing dan menyebutkan identitasnya, tawaran lelang baru disampaikan pelaku.
"Pelaku ini seakan-akan sudah kenal dengan yang ditelepon," ujar Argo.
Untuk menarik minat calon korbannya, pelaku menawarkan harga bukaan awal lelang mobil, separuh harga dari pasaran. Setidaknya, sudah ada empat calon korban yang melaporkan modus penipuan pelaku. "Beruntung masih belum ada korban yang tertipu," ucap Argo.
Argo menegaskan, Polda Jatim tidak pernah melaksanakan lelang kendaraan, baik mobil sitaan atau kendaraan dinas. Polda hanya melaksanakan lelang pengadaan barang yang diumumkan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
"Jadi masyarakat diharapkan tidak percaya dengan telepon tawaran lelang mobil dan motor ini," harap Argo.
Penipuan mengatasnamakan institusi kepolisian maupun pejabat Polri di Jawa Timur, tidak hanya kali ini saja terjadi. Sebelumnya, nama Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan Polrestabes Surabaya, Ajun Komsaris Polisi Ade Waroka, dicatut penipu untuk memeras korban pencurian.
Selain itu, ada Ajun Komisaris Polisi Dewa Yoga, yang juga pernah dicatut penipu saat menangani kasus mie formalin di Mojokerto. Kemudian, AKP Aldy Sulaeman, dicatut penipu melalui jejaring sosial Facebook, saat menjabat Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak tahun 2015 lalu. (ase)