Teror Air Keras Hantui Masyarakat Bantul
- iStock
VIVA.co.id – Masyarakat Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tengah resah akibat teror orang tak bertanggung jawab. Para pelaku menyiramkan air keras pada warga yang sedang mengendarai sepeda motor di sejumlah jalan.
Setidaknya, tiga orang telah menjadi korban. Mereka antara lain, Heni Nugrahani, warga Trisigan 1 Sanden Bantul, Siti Samsiyah Sutardi, dan anaknya, Irvan Maulana Ramadani.
Siti dan anaknya yang merupakan warga Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, mengalami peristiwa itu ketika melintas di Dusun Godekan, Srandakan Bantul, Yogyakarta. Akibat kejadian tersebut, Siti mengalami luka di muka. Sedangkan anaknya mengalami luka di leher dan telinga.
Dia menuturkan, kejadian penyiraman air keras itu terjadi pada Rabu, 24 Februari 2016, sekitar pukul 19.30 WIB usai pulang dari tempat mengajar di TK ABA Putra Fajar Drian Caturharjo Pandak Bantul. Saat kejadian, dia bersama anaknya memacu motornya dengan kecepatan sedang.
"Seperti biasanya, saya tidak curiga dengan setiap kendaraan yang datang dari arah berlawanan," katanya, Kamis, 25 Februari 2016.
Namun, ketika memasuki Dusun Godekan, Srandakan, Bantul, korban berpapasan dengan pengendara motor lainnya. Setelah dekat, pelaku tiba-tiba menyiramkan cairan tersebut ke mukanya. Selang beberapa menit, muka Siti yang tersiram air terasa sangat panas. "Kok muka saya terasa panas sekali," ujarnya bercerita.
Demikian juga dengan anaknya yang dibongcengkan di belakang juga mengeluh hal yang sama. Setelah kejadian itu pelaku langsung kabur ke arah timur.
Perempuan tersebut tidak mengetahui secara pasti, apakah cairan yang mengenai mukanya itu dilempar atau disemprotkan. Karena, tahu-tahu air terasa mengenai muka dan sangat panas. Meski demikian, Siti masih bersyukur karena ketika kejadian ia mengenakan kaca mata.
"Saya tidak bisa membayangkan, jika tidak pakai kacamata, entah apa yang terjadi dengan saya," ujarnya menambahkan.
Air yang disiramkan pelaku sangat keras karena benda plastik saja seperti leleh. Setelah kejadian tersebut, Siti langsung memeriksakan diri ke dokter PKU Muhammadiyah, Bantul. "Sudah langsung saya periksakan ke dokter, dari rumah sakit juga belum bisa melakukan deteksi terkait dengan cairan keras itu."
Aksi teror penyiraman air keras tersebut juga menghantui warga yang sering keluar malam melewati jalan yang digunakan untuk aksi kejahatan tersebut.
Seorang warga lain, Waginah, yang ditemui di Pasar Gumulan mengungkapkan rasa ketakutan menghantui warga. Mereka khawatir jika keluar malam akan jadi korban penyiraman air keras. "Terus terang kami sebagai orang kecil sangat khawatir, semprotan itu sangat menakutkan," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP M Kasim Akbar Bantilan SIK mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus meresahkan itu. Mereka akan mengumpulkan keterangan dari para saksi. "Kami dalami kasus yang meresahkan warga tersebut," katanya berjanji.
(mus)