Banjir di Kalbar, Akses ke Malaysia Terputus

Banjir di Kalbar
Sumber :
  • aceng mukaram/VIVA

VIVA.co.id - Sejumlah Kabupaten di Kalimantan Barat dilanda banjir. Di Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, banjir merendam jembatan yang menghubungkan ke wilayah perbatasan RI-Malaysia, Jagoi Babang, terputus.

Menurut Kepala Desa Jagoi, Kasianus Anyiu, banjir menyebabkan arus lintas menuju perbatasan terhenti. Sejumlah kendaraan roda dua, empat, dan enam harus rela mengantre di Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang.

“Sudah dua hari ini mobil dan kendaraan lainnya menumpuk di Jagoi. Banjir di Seluas. Jembatannya di Seluas terendam banjir dua meter,” ujar Kasianus Anyiu, saat dihubungi melalu sambungan telephone dari Pontianak, Rabu 24 Februari 2016.

Menurutnya, banjir ini berasal dari luapan air sungai Subah Kabupaten Sambas. Banjir tersebut selalu terjadi setiap tahunnya. “Ini banjir tahunan,” ujarnya.

Akibat banjir tersebut, masyarakat perbatasan di Jagoi tidak bisa bepergian ke pusat ibukota Kabupaten Bengkayang. Di perbatasan RI-Malaysia lainnya, tepatnya di Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, jalur menuju Malaysia juga terendam banjir setinggi satu meter. Akibatnya, arus lintas pun terputus.

“Di Kecamatan Beduai banjir ketinggian satu meter lebih merendam jalan lintas negara. Sudah tiga hari. Ini luapan air sungai Sekayam. Ratusan rumah juga terendam dan lahan pertanian,” terang Kepala Desa Kenaman, Aloysius.

Pantauan di lapangan di jalan lintas negara, sejumlah kendaraan yang mendominasi roda empat, enam, dan delapan terlihat mengantre. Mereka menunggu air surut. “Ini saya sudah dua hari di sini. Saya mau ke Malaysia bawa penumpang,” ujar sopir taksi jurusan Pontianak-Kuching, Malaysia, bernama Primanus.

Akibat banjir, ia harus mengeluarkan lebih pengeluaran. Karena harus menginap dan biaya penginapan mobil di rumah warga setempat.

"Malah rugi kalau banjir begini. Habis uang makan. Karena kan, pengeluaran bertambah. Jadinya, lama tiba di Malaysia. Biasanya, sembilan jam saja tiba di Malaysia. Ini malah dua hari terjebak banjir. Hampir saja mobil saya terendam banjir,” ujarnya mengeluh.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat, TTA Nyarong, saat hubungi mengatakan, belum mengetahui adanya bencana banjir di perbatasan RI-Malaysia.

Anggaran Banjir Minim, Belum Semua Sungai Dibenahi

“Saya masih di Jakarta,” katanya. (asp)